AIRSPACE REVIEW – Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim telah melancarkan serangan drone jarak jauh yang sukses ke lapangan terbang militer Belbek di Krimea. Serangan terbaru ini diklaim berhasil menghancurkan dua pesawat tempur andalan Rusia, Sukhoi Su-27.
Menurut sumber dari Pusat Operasi Khusus “Alpha” SBU, salah satu jet tempur Su-27 bahkan berada di landasan pacu, terisi penuh amunisi dan siap untuk misi penyerangan. Hal ini menjadi kerugian operasional yang signifikan bagi Angkatan Dirgantara Rusia, jika klaim tersebut terbukti benar.
Keberhasilan ini menjadi serangan SBU kedua yang merobek pertahanan Belbek dalam beberapa hari terakhir, menggarisbawahi celah kerentanan Rusia yang terus-menerus terhadap serangan jarak jauh drone Ukraina.
Serangan yang dilakukan SBU sebelumnya pada 18 Desember juga diumumkan dengan klaim kerugian material yang fantastis.
Dalam serangan kala itu, drone SBU dilaporkan menghantam peralatan Rusia yang nilainya ditaksir mencapai ratusan juta dolar Amerika Serikat.
Target utama termasuk dua unit Radar Nebo-SVU, perangkat pengawasan penting yang dirancang untuk mendeteksi target udara, serta Radar 92N6 yang merupakan komponen vital dari sistem pertahanan udara S-400 Triumf.
Selain itu, sistem Pantsir-S2, yang berfungsi sebagai perisai pertahanan udara jarak pendek, juga diklaim berhasil dilumpuhkan.
Untuk melengkapi kerugian di darat, sebuah pesawat pencegat supersonik MiG-31 dilaporkan turut menjadi korban, juga dalam kondisi bermuatan amunisi penuh.
Penting untuk dicatat bahwa seluruh rincian mengenai kerugian aset Rusia, mulai dari jumlah pesawat hingga nilai peralatan pertahanan udara yang hancur, saat ini berasal secara eksklusif dari sumber-sumber Ukraina, khususnya SBU.
Dalam konteks konflik, klaim kerugian pihak lawan seringkali dilebih-lebihkan dan membutuhkan verifikasi independen dari citra satelit atau sumber lapangan netral sebelum dapat diterima sebagai fakta.
Sejauh ini, pihak Rusia belum memberikan rincian atau konfirmasi terbuka mengenai kerusakan spesifik pada pesawat tempur atau sistem pertahanan udara yang diklaim oleh SBU.
Meskipun Moskow secara rutin melaporkan telah berhasil menangkis serangan drone, mereka cenderung bungkam atau membantah rincian kerugian aset bernilai tinggi di pangkalan seperti Belbek.
Hingga saat ini, tanggapan resmi Kremlin lebih berfokus pada pernyataan keberhasilan menjatuhkan pesawat nirawak di perairan Krimea, tanpa mengonfirmasi kerusakan internal di pangkalan udara tersebut. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Saya heran dgn rusia masak g tau dmn posisi pesawat tempur , penyimpanan senjata Nato , kilang minyak , pabrik senjata logistik ukrauna trs jalan masuk senjata lewat mana ? Klu lewat udara tembak.jatuh klu lewat KA yg rudal.aja jalurnya . Saya rasa ada penghianat di tubuhbmiloter rusia