AIRSPACE REVIEW – Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada 18 Desember 2025 mengumumkan sistem rudal Oreshnik Rusia telah memasuki tugas tempur di negaranya. Sistem tersebut dalam status telah siap tempur.
“Posisi pertama telah dilengkapi untuk sistem rudal ‘Oreshnik’. Kami menerimanya kemarin, dan sekarang telah siap tempur,” kata Lukashenko seperti dilaporkan Belta.
Oreshnik adalah sistem rudal balistik jarak menengah eksperimental. Rudal ini pertama kali digunakan oleh pasukan Rusia pada November 2024 dalam serangan di Dnipro.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengklaim bahwa jika digunakan secara massal, daya serang sistem Oreshnik akan sebanding dengan penggunaan senjata nuklir.
Sistem Oreshnik, dengan kecepatan maksimum lebih dari 12.300 km/jam, dapat menghantam kota-kota besar di negara-negara tetangga dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, menurut media Ukraina Telegraf.
Sebagai contoh, dari titik pusat di Belarus, yang terletak antara Minsk dan Bobruisk, rudal tersebut akan mencapai ibu kota Lituania, Vilnius, dalam waktu sekitar 1 menit dan 4 detik.
Perhitungan ini didasarkan pada jarak garis lurus dan kecepatan konstan yang diklaim rudal tersebut, meskipun waktu penerbangan sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Rusia mungkin akan memasok Venezuela dengan rudal Oreshnik dan Kalibr barunya.
Hal itu menyusul permintaan Caracas untuk bantuan militer dari Moskow, Beijing, dan Teheran di tengah meningkatnya aktivitas militer Amerika Serikat di Karibia, kata anggota parlemen Rusia Alexei Zhuravlyov kepada Gazeta.
Ia mengatakan bahwa Moskow telah mengirimkan berbagai macam senjata ke Venezuela dan tidak melihat hambatan hukum untuk mentransfer sistem yang lebih canggih.
“Rincian tentang apa yang diterbangkan dari Rusia bersifat rahasia, jadi Amerika mungkin akan menghadapi kejutan,” kata Zhuravlyov. (RNS)


“Sebelumnya, dilaporkan bahwa Rusia mungkin akan memasok Venezuela dengan rudal Oreshnik dan Kalibr barunya.”
Wah ngeri ini meski ada kata ‘mungkin’ bisa berubah menjadi kemungkinan besar lalu positif, mengingat AS juga mengerahkan EA-18G Growlernya ke Karibia, apakah Rusia selain memasok rudal untuk Caracas juga turut mengerahkan sistem peperangan elektronik (EW) basis daratnya untuk menghadapi dan menciptakan zona penolakan akses (A2/AD) yang sulit ditembus oleh pesawat tempur Barat? 🤔