Defence

Galangan kapal AS meluncurkan fregat kelas HMS Saud pertama untuk Arab Saudi, dari empat yang dipesan

AIRSPACE REVIEW – Galangan kapal Fincantieri Marinette Marine (FMM) yang berbasis di Wisconsin Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan HMS Saud (820), kapal fregat MMSC (Multi-Mission Surface Combatant) pertama yang dipesan oleh Arab Saudi.

Fregat yang diluncurkan pada 16 Desember 2025 ini merupakan bagian dari empat kapal dari Proyek Tuwaiq Arab Saudi, dengan Lockheed Martin sebagai kontraktor utama untuk sistem tempur dan integrasi keseluruhan.

Seremoni peluncuran dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Saudi (RSNF) Laksamana Madya Mohammed bin Abdulrahman Al-Ghraibi, pejabat senior Saudi dan AS, serta perwakilan dari perusahaan yang terlibat dalam program tersebut.

Proyek Tuwaiq dimulai saat persetujuan AS untuk penjualan MMSC pada Oktober 2015, dengan perkiraan nilai keseluruhan sebesar 11,25 miliar USD.

Pemotongan baja untuk kapal pertama berlangsung pada Oktober 2019, diikuti oleh peletakan lunas HMS Saud pada Mei 2021 dan peletakan lunas untuk kapal kedua HMS Fahd pada 13 Oktober 2022.

Selain kapal itu sendiri, Proyek Tuwaiq juga mencakup infrastruktur darat dan langkah-langkah pemeliharaan yang dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan jangka panjang.

Peningkatan yang direncanakan di Pangkalan Angkatan Laut King Abdulaziz di Jubail mencakup fasilitas pemeliharaan dan pelatihan modern untuk mendukung kesiapan kapal dan mengurangi ketergantungan pada dukungan luar negeri.

Pengembangan MMSC ini didasarkan pada kapal tempur pesisir kelas Freedom Angkatan Laut AS, tetapi berbeda secara signifikan dalam peran dan konfigurasinya.

Versi LCS Saudi dilengkapi dengan sistem tempur dan persenjataan permanen, menjadikannya kapal tempur permukaan yang lengkap.

Untuk spesifikasinya, kelas HMS Saud memiliki panjang sekitar 118 m, lebar 17,6 m, draft 4,3 m, dan bobot maksimum sekitar 3.600 ton.

Sistem penggeraknya menggunakan kombinasi diesel dan gas, memungkinkan kecepatan sekitar 30 knot dan jangkauan 5.000 mil laut.atau setara dengan sekitar 9.260 km.

Kapal menampung 101 orang, terdiri dari 84 awak inti ditambah 17 untuk detasemen helikopter, dan 29 personel tambahan yang dapat diangkut jika diperlukan.

HMS Saud menampung helikopter sekelas MlH-60R Sea Hawk dan drone untuk digunakan memperluas jangkauan penglihatan, pelacakan, dan penyerangan kapal. .

Sistem tempur HMS Saud adalah COMBATSS-21 milik Lockheed Martin, yang berasal dari sistem Aegis dan terhubung melalui komunikasi Link 16 untuk mengkoordinasikan sensor, manajemen pelacakan, dan kontrol senjata.

Sensor pada kapal meliputi radar array pemindaian elektronik aktif Hensoldt TRS-4D, dua pengarah kendali tembakan Saab CEROS 200. Lalu sistem identifikasi WBR-2000 dan sistem antikapal selam seperti sonar kedalaman variabel.

Sebagai persenjataannya, HMS Saud mengusung rudal antikapal Harpoon Block II dan sistem peluncuran vertikal (VLS) Mk 41 untuk rudal Evolved Sea Sparrow.

Kapal juga diperkuat dengan meriam laut 57 mm BAE Systems, dua stasiun senjata kendali jarak jauh Nexter Narwhal 20 mm, dan peluncur torpedo Mk 32. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

50 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago