Rafale C kursi tunggal: Tulang punggung baru kekuatan udara Indonesia, unit T-0317 sudah terlihat penampakannya

Rafale C T-0317 pesanan Kemhan untuk TNI AU.jpg

AIRSPACE REVIEW – Program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Udara (TNI AU) semakin mendekati babak krusial dengan kemunculan unit-unit pertama jet tempur Dassault Rafale kursi tunggal.

Pesawat yang dikenal sebagai Rafale C ini diposisikan sebagai ujung tombak tempur utama dalam armada 42 unit Rafale yang telah dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dari Prancis.

Viralnya foto unit Rafale C dengan nomor ekor T-0317 baru-baru ini menegaskan kemajuan signifikan dalam fase produksi batch Rafale pesanan Indonesia oleh Dassault Aviation.

Sementara unit kursi ganda (Rafale B) seperti T-0301, T-0302, dan T-0303 telah lebih dahulu muncul penampakannya di media sosial beberapa waktu lalu.

Menurut sumber terbuka, Indonesia memesan total 42 unit Rafale buatan Dassault Aviation, dengan komposisi 26 unit varian kursi tunggal Rafale C dan 16 unit varian kursi tandem (depan-belakang) Rafale B.

Keputusan untuk memesan Rafale C dalam jumlah yang lebih besar, mengindikasikan peran dominannya sebagai pejuang superioritas udara (air superiority fighter) dan platform serang multiperan (omnirole).

Sumber industri pertahanan menyebut, Rafale C memiliki keunggulan dalam bobot yang sedikit lebih ringan dan efisiensi operasional untuk pilot tunggal yang fokus pada misi tempur.

Meskipun berbagi arsitektur dan avioniknya sama dengan Rafale B, model kursi tunggal menawarkan beberapa keunggulan strategis, seperti performa dan manuver lebih tinggi karena rasio dorong terhadap bobot (thrust-to-weight ratio) dalam konfigurasi tertentu.

Secara umum, pesawat kursi tunggal juga memiliki biaya akuisisi dan operasional yang sedikit lebih rendah dibandingkan varian kursi ganda yang membutuhkan sistem kokpit ganda dan pelatihan khusus.

Kemudian untuk payload atau muatan, Rafale dengan 14 tiang gantungan (hardpoints) untuk persenjataan, akan semakin maksimal.

Nomor Ekor T-0317

Rafale C TNI AU dengan nomor ekor T-0317 kemungkinan besar menunjukkan unit tersebut berada di luar nomor seri batch awal kursi ganda, T-0301 hingga T-0316.

Penomoran ini mengindikasikan bahwa Dassault Aviation telah memasuki fase produksi yang melibatkan unit-unit Rafale C secara intensif di fasilitasnya di Merignac, Prancis.

TNI AU dijadwalkan akan menerima unit-unit pertama Rafale pada awal tahun 2026, yang akan diikuti oleh gelombang kedatangan secara bertahap hingga tahun 2030-an.

Para pilot dan teknisi Indonesia sudah memulai pelatihan intensif di Prancis untuk memastikan transisi yang mulus dari pesawat lama ke sistem tempur generasi 4.5 omnirole ini.

Kedatangan Rafale C T-0317 dan unit-unit sejenis akan menjadi tonggak sejarah, memberikan TNI AU kemampuan untuk melaksanakan misi superioritas udara, serangan maritim, dan serangan darat presisi tinggi dengan standar yang setara dengan kekuatan udara global.

Kita sambut kedatangan Rafale dengan suka cita dan harapan TNI AU akan semakin kuat dan profesional dalam menjaga kedaulatan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia. (RNS)

6 Replies to “Rafale C kursi tunggal: Tulang punggung baru kekuatan udara Indonesia, unit T-0317 sudah terlihat penampakannya”

  1. “Menurut sumber terbuka, Indonesia memesan total 42 unit Rafale buatan Dassault Aviation, dengan komposisi 26 unit varian kursi tunggal Rafale C dan 16 unit varian kursi tandem (depan-belakang) Rafale B.”

    Rafale B kursi tandem untuk serangan jarak jauh, Rafale C kursi tunggal untuk superioritas udara dan backup serangan

    1. Yg nggàk jelas 9 infonya adalah ini Rafele type FR 3 atau FR 4 atau bahkan sebagian FR5. Beda type tentu beda kemampuan dan tentu hàrga. FR 3 tentu sudah usang, digembor²in tp sebenarnya type yg Natopun bermaksuď sgr mengganti

      1. Rafale F5 diproyeksikan tahun 2030-an, saat ini Rafale F3R dan F4 dulu, berdasarkan sumber dari Kemhan RI. TNI-AU dan juga list belanja senjata Indonesia yang terdata oleh SIPRI yang dibeli adalah Rafale F4.

        Hingga penghujung tahun 2025, Rafale standar F3R belum dianggap usang, namun posisinya kini telah bergeser dari varian tercanggih menjadi “tulang punggung” armada yang mulai memasuki masa transisi. Rafale F3R tetap menjadi pesawat tempur omnirole yang mematikan karena integrasi rudal jarak jauh Meteor dan pod penargetan TALIOS yang canggih. Munculnya standar F4 (yang mulai dikirim sejak 2023 dan kini menjadi standar pengiriman baru untuk negara seperti Indonesia dan UAE) membuat F3R bukan lagi versi paling mutakhir

    1. Rafale patut ditambah lagi ke depannya, karena sudah punya fasilitasnya maka beli 42 unit tambahan (misalnya) tak akan sampai 8 miliar USD seperti sebelumnya 👍

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *