AIRSPACE REVIEW – Dalam upaya mendesak untuk menambal kekurangan amunisi pertahanan udara Ukraina, Norwegia mengumumkan pendanaan signifikan senilai 500 juta Krone Norwegia (45 juta USD) yang secara eksklusif ditujukan untuk pembelian rudal pencegat bagi sistem pertahanan udara S-300 Ukraina.
Laporan ini dikuatkan oleh sumber-sumber pertahanan, merujuk pada analisis dari publikasi seperti The War Zone.
Langkah Norwegia dilakukan di tengah kebutuhan mendesak Ukraina untuk memperkuat pertahanan udaranya dari serangan rudal dan drone Rusia yang berkelanjutan.
Sistem S-300, yang merupakan warisan Soviet, adalah tulang punggung pertahanan udara jarak jauh Ukraina, namun amunisi standarnya semakin langka, menyebabkan kekurangan yang akut.
“Pertahanan udara Ukraina sangat penting, dan mereka membutuhkan amunisi dalam jumlah besar dan segera,” kata Menteri Pertahanan Norwegia, Bjørn Arild Gram, dalam sebuah pernyataan resmi.
“Dengan menyediakan dana untuk pengadaan rudal pencegat S-300, kami membantu memastikan bahwa Kyiv dapat mempertahankan lapisan pertahanan yang luas sambil kami terus menyediakan sistem modern,” lanjut dia.
Keputusan Norwegia untuk membiayai pengadaan ini menegaskan prioritas mendesak sekutu Barat untuk memastikan Kyiv dapat mempertahankan lapisan pertahanan di luar sistem NATO yang canggih namun jumlahnya terbatas.
Analisis menunjukkan bahwa dana Norwegia kemungkinan besar akan diarahkan pada jalur pengadaan tercepat, termasuk pembelian dari pihak ketiga atau yang lebih strategis, yaitu pengembangan industri pertahanan Ukraina.
Solusi domestik ini datang dari perusahaan Ukraina, Fire Point, yang sedang mengembangkan rudal baru yang kompatibel untuk sistem S-300/S-400, dinamai FP-7 dan FP-9.
FP-7 dilaporkan memiliki jangkauan hingga 200 km dengan kecepatan maksimum 1.500 meter per detik dan membawa hulu ledak seberat 150 kg.
Sementara rudal FP-9 dirancang sebagai proyektil serangan yang lebih dalam, dengan jangkauan dilaporkan mencapai 855 km dan kecepatan 2.200 meter per detik.
Jika pendanaan Norwegia dapat mempercepat produksi dan sertifikasi rudal-rudal ini, itu akan memberikan solusi pasokan amunisi yang berkelanjutan, memutus ketergantungan pada stok asing yang terbatas.
Konsep ‘FrankenSAM’
Bantuan rudal S-300 datang pada saat pertahanan udara Ukraina berfungsi sebagai jaringan hibrida yang kompleks.
Meskipun Ukraina telah menerima sistem canggih Barat seperti Patriot dan NASAMS (juga sumbangan dari Norwegia), S-300 tetap tak tergantikan untuk menutupi wilayah udara yang luas.
Bila Patriot/NASAMS menawarkan perlindungan titik penting seperti infrastruktur dan kota, maka S-300 menawarkan perlindungan jarak jauh dan area luas.
Konsep FrankenSAM, yang didukung AS, menggabungkan peluncur era Soviet dengan rudal Barat yang lebih baru. Ini adalah sebuah upaya Kyiv untuk mengatasi krisis amunisi.
Pendanaan S-300 Norwegia melengkapi upaya FrankenSAM, dilakukan dengan memastikan bahwa sistem yang sudah ada dan telah teruji di lapangan tetap mendapatkan amunisi yang dibutuhkan.
Norwegia telah menjadi kontributor utama bantuan militer bagi Ukraina. Tidak hanya menyumbangkan sistem NASAMS yang dikembangkan bersama AS-Norwegia, tetapi juga berpartisipasi dalam program-program pengadaan internasional seperti PURL untuk pengiriman peralatan kritis.
Total bantuan militer yang dialokasikan Norwegia untuk Ukraina telah mencapai puluhan miliar Krone, dengan fokus utama pada pertahanan udara dan amunisi artileri. (RNS)


“Dengan menyediakan dana untuk pengadaan rudal pencegat S-300, kami membantu memastikan bahwa Kyiv dapat mempertahankan lapisan pertahanan yang luas sambil kami terus menyediakan sistem modern,” lanjut dia.
Itu utang, semoga Kyiv bisa bayar utang-utangnya kepada negara kreditur pasca perang 😁