AIRSPACE REVIEW – Kongsberg Defence & Aerospace pada 17 Desember 2025, mengatakan pemerintah Denmark telah menyelesaikan perjanjian untuk Sistem Pertahanan Pantai NSM, yang dikenal sebagai NSM CDS.
Kontrak senilai lebih dari 100 juta euro (117 juta USD) ini akan memberikan Denmark kemampuan untuk menghadapi ancaman angkatan laut modern dari posisi pesisir.
Sistem ini dirancang untuk beroperasi sebagai solusi berbasis darat yang bergerak dan dapat dikerahkan di sepanjang garis pantai untuk menghalangi akses kapal permukaan musuh.
Sistem Pertahanan Pesisir NSM ini terdiri dari sistem pengendalian tembakan Kongsberg, Rudal Serang Maritim (Naval Strike Missile/NSM) itu sendiri, dan platform peluncuran bergerak.
Secara gabungan, komponen-komponen ini membentuk kemampuan serangan berbasis darat yang dimaksudkan untuk mendeteksi, melacak, dan menyerang target permukaan di laut.
Sistem ini dirancang untuk diintegrasikan ke dalam struktur komando dan kendali NATO dan untuk beroperasi di lingkungan gabungan dan terpadu.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, Denmark telah mulai mengintegrasikan NSM ke dalam kekuatan angkatan lautnya. Kopenhagen menandatangani kontrak terpisah untuk rudal NSM guna melengkapi kapal fregatnya.
Sementara sistem NSM CDS baru ini akan memperluas peran rudal dari platform berbasis laut ke operasi berbasis darat, memungkinkan pasukan Denmark untuk melindungi jalur maritim utama dari berbagai arah.
Dengan akuisisi ini, Denmark menjadi negara NATO kelima yang mengoperasikan NSM CDS. Pengguna lainnya termasuk Polandia, Amerika Serikat melalui Korps Marinir AS (USMC), Rumania, dan Latvia.
Mengenai NSM adalah rudal jelajah modern yang dirancang untuk menghancurkan kapal perang permukaan serta dapat digunakan menyerang target di darat.
Rudal dengan panjang 3,9 m dan berat 407 kg ini dapat meluncur dengan kecepatan subsonik tinggi, jangkauan tembaknya hingga 300 km. (RBS)