Empat jet Rafale India ditembak jatuh J-10CE Pakistan: Nomor seri pesawat terungkap dalam laporan investigasi majalah pertahanan Inggris

Rafale IndiaIAF

AIRSPACE REVIEW – Sebuah laporan investigasi dari majalah pertahanan Inggris, Key Aero, telah mengungkapkan nomor seri empat jet tempur Dassault Rafale Angkatan Udara India (IAF) yang diklaim berhasil ditembak jatuh oleh jet tempur J-10CE Angkatan Udara Pakistan (PAF) selama eskalasi konflik udara pada 7 Mei 2025.

Laporan tersebut, yang menyoroti detail kerugian signifikan IAF, merinci bahwa selama pertempuran udara yang berlangsung intens selama 52 menit tersebut, IAF kehilangan empat unit jet tempur canggih buatan Prancis itu.

Menurut Key Aero, nomor seri spesifik dari keempat jet Rafale IAF yang hilang telah diidentifikasi. Nomor seri unit Rafale tersebut adalah: BS-001, BS-021, BS-022, dan BS-027.

Untuk diketahui, nomor seri yang diawali dengan huruf ‘BS’ merujuk pada batch pengiriman awal Rafale India. Dua huruf tersebut digunakan IAF untuk menghormati mantan Kepala Staf Udara (CAS) India, Marsekal Udara Birender Singh Dhanoa.

Pengungkapan hasil investigasi Key Aero memberikan validasi teknis pada klaim kerugian jet tempur generasi 4,5 yang sebelumnya dibantah oleh pihak India.

Bentrokan udara pada bulan Mei yang melibatkan total 110 pesawat dari kedua negara, terjadi di tengah periode ketegangan militer yang sangat tinggi antara kedua negara bertetangga yang bersenjata nuklir tersebut.

Kedua pihak telah meningkatkan kesiapan tempur mereka setelah serangkaian insiden di perbatasan de facto, Line of Control (LoC).

Hingga saat ini, IAF secara konsisten membantah laporan mengenai hilangnya jet Rafale mereka, apalagi dalam jumlah besar.

India pada periode yang sama, bahkan mengklaim berhasil melakukan serangan besar dan melumpuhkan hingga 20% pangkalan udara Pakistan dalam serangan malam pada 9 Mei, dua hari setelah duel udara Rafale vs J-10CE.

Laporan majalah pertahanan tersebut menambah tekanan pada New Delhi untuk memberikan transparansi mengenai operasi udaranya selama periode konflik tersebut.

Sementara itu, Pakistan menggunakan laporan ini sebagai penguatan terhadap narasi mereka tentang superioritas udara selama bentrokan tersebut, yang menurut Islamabad merupakan tanggapan terhadap agresi India.

Analis pertahanan mencatat bahwa jika laporan kehilangan empat jet Rafale terkonfirmasi, hal ini akan memicu kajian ulang mendalam mengenai strategi tempur udara IAF, termasuk taktik pertempuran, pelatihan pilot, dan integrasi sistem senjata dalam menghadapi PAF yang dianggap sangat terlatih.

Analis juga menyoroti bahwa penyebab jatuhnya Rafale India, meskipun memiliki teknologi superior, diakitbatkan oleh kesalahan penilaian intelijen dan salah perhitungan taktis yang dilakukan oleh IAF.

Pakistan dilaporkan berkoordinasi intensif dengan Beijing selama operasi berlangsung. Strategi Pakistan yang melibatkan integrasi Jet J-10CE dengan taktik tempur lokal terbukti efektif melawan pesawat Prancis yang diandalkan India.

Salah satu kunci sukses Pakistan terletak pada penggunaan rudal udara ke udara jarak jauh (BVR) PL-15 buatan China.

Rudal tersebut diklaim memiliki jangkauan serang melebihi 200 km, jauh melampaui jangkauan rudal yang dibawa Rafale, seperti rudal MICA yang jangkauannya di bawah 80 km.

Menurut sumber pertahanan Pakistan, salah satu J-10CE berhasil menjatuhkan Rafale dari jarak sejauh 182 km menggunakan PL-15. Penembakan ini diklaim sebagai air-to-air kill jarak terjauh yang pernah tercatat dalam sejarah aviasi militer modern.

Laporan investigasi lebih lanjut juga menyoroti bahwa superioritas PAF dalam duel dengan IAF bukan hanya karena rudal, tetapi karena dominasi sistem (system-vs-system).

Kemenangan J-10CE didukung oleh platform pesawat Peringatan Dini dan Kontrol Udara (AEW&C) milik Pakistan.

Platform seperti Saab 2000 Erieye AEWC dan KJ-500 AEW&C milik PAF menyediakan gambaran medan pertempuran yang jelas dan waktu nyata.

Informasi dari pesawat AEW&C tersebut disalurkan secara mulus melalui datalink ke jet J-10CE. Hal ini memungkinkan pilot Pakistan mengunci dan menembakkan rudal PL-15 dari jarak aman atau BVR (Beyond Visual Range) sebelum Rafale India bahkan mampu mendeteksi ancaman secara efektif.

Analis menyebut strategi Pakistan ini sebagai “Flawless Kill Chain” atau rantai penghancuran sempurna, yang memanfaatkan integrasi antara radar darat, pesawat AEW&C, dan rudal BVR. (RNS)

2 Replies to “Empat jet Rafale India ditembak jatuh J-10CE Pakistan: Nomor seri pesawat terungkap dalam laporan investigasi majalah pertahanan Inggris”

  1. “Platform seperti Saab 2000 Erieye AEWC dan KJ-500 AEW&C milik PAF menyediakan gambaran medan pertempuran yang jelas dan waktu nyata.”

    Dari perspektif kita, sudah barang tentu dan wajib segera memiliki pesawat AEW&C, untuk pertama kali cukup 4 atau bahkan 5 unit saja sebelum proyek AEW&C bersama PTDI dan Havelsan rampung nantinya, dan kandidat terkuat untuk kita akuisisi tentu saja bukan E-7 Wedgetail karena sangat mahal tapi Saab GlobalEye yang dilengkapi radar Erieye ER (Extended Range) dan harganya sangat worth it 👍

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *