AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Kroasia secara resmi mengonfirmasi rencana untuk memodernisasi seluruh armada jet tempur Dassault Rafale F3-R miliknya ke standar F4. Ini merupakan lompatan kualitatif signifikan dalam kemampuan militer negara tersebut guna memperkuat integrasinya dengan struktur udara NATO.
Keputusan tersebut difinalisasi dalam pertemuan tingkat tinggi antara otoritas Kroasia dan Prancis di Paris pada 8 Desember lalu, bagian dari kelanjutan kerja sama strategis antara Zagreb dan Paris di sektor pertahanan.
Kroasia memperoleh 12 jet tempur Rafale melalui kontrak yang ditandatangani pada November 2021, senilai sekitar 999 juta euro.
Pesawat-pesawat tersebut, yang sebelumnya dioperasikan oleh Angkatan Udara dan Antariksa Prancis, dikirim dalam konfigurasi F3-R, sesuai dengan standar NATO.
Serah terima seluruh pesawat selesai pada April 2025. Pesawat dioperasikan di Pangkalan Udara Zagreb, menggantikan berakhirnya era MiG-21 buatan Soviet di negara tersebut.
Modernisasi ke standar F4 jauh melampaui peningkatan bertahap sederhana. Paket baru ini menyediakan peningkatan signifikan pada radar AESA RBE2-AA, dengan jangkauan, presisi, dan ketahanan terhadap interferensi elektronik yang lebih besar.
Radar tersebut memberikan deteksi, pelacakan, dan klasifikasi target yang lebih baik, bahkan di lingkungan yang sangat diperebutkan di mana peperangan elektronik memainkan peran sentral.
Elemen kunci lain dari modernisasi ini adalah sistem perlindungan diri SPECTRA. Pada standar F4, sistem ini menggabungkan algoritma yang lebih canggih untuk deteksi dan respons ancaman otomatis, meningkatkan kemampuan bertahan pesawat terhadap pertahanan udara modern dan secara signifikan mengurangi beban kerja pilot selama misi yang sangat kompleks.
Rafale F4 juga memiliki kemajuan signifikan dalam komunikasi yang aman, pertukaran data waktu nyata, dan integrasi ke dalam jaringan tempur kolaboratif.
Peningkatan ini memungkinkan pesawat untuk beroperasi lebih efisien dalam operasi gabungan, berbagi informasi dengan platform udara lain, sistem pertahanan udara, dan pusat komando.
Kemampuan untuk berinteraksi dengan sekutu dipandang sebagai hal penting untuk pengawasan udara, pencegahan regional, dan misi pertahanan kolektif dalam konteks NATO, terutama di sisi tenggara Eropa.
Standar F4 merupakan transisi kualitatif ke tingkat baru untuk platform Rafale, dan bukan hanya sebagai peningkatan teknis.
Secara luas peningkatan ini dianggap sebagai tahap perantara menuju Rafale F5 di masa depan, yang saat ini sedang dalam pengembangan. (RNS)


“Secara luas peningkatan ini dianggap sebagai tahap perantara menuju Rafale F5 di masa depan.”
Nantinya, ke-42 unit Rafale F4 kita sebagian (18-20 unit atau 12 unit untuk uji coba) bisa ditingkatkan ke standar F5 dong ya 👍