Missile

Ukraina memulai produksi serial rudal balistik 1KR1 Sapsan, hulu ledaknya seberat 500 kg

AIRSPACE REVIEW – Ukraina memulai produksi serial rudal balistik 1KR1 Sapsan setelah beberapa tahun pengembangannya. Pernyataan ini disampaikan oleh Oleksandr Liev, yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Departemen Pengadaan Pertahanan pada tahun 2022–2023.

Liev menjelaskan bahwa pada Agustus 2022, saat memimpin departemen kebijakan militer-teknis dan pengembangan senjata, ia menandatangani kontrak negara pertama dengan Biro Desain Pivdenne untuk pembelian sistem rudal baru tersebut.

“Ini menandai peluncuran resmi program Sapsan, yang sebelumnya direncanakan untuk dihidupkan kembali pada tahun 2021,” kata dia.

Sistem ini menjalani uji coba awal pada tahun 2023 dan digunakan dalam peran tempur terbatas pada tahun 2024. Setahun kemudian pada 2025, rudal ini telah mencapai penggunaan operasional sistematis bersamaan dengan produksi massal.

“Saya senang telah berperan dalam memperkuat Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Liev dikutip Militarnyi.

Pengembangan rudal ini awalnya berfokus pada dua varian, yaitu rudal 900 mm dengan jangkauan hingga 500 km untuk penggunaan domestik, dan versi 600 mm dengan jangkauan 280 km yang ditujukan untuk ekspor.

Kedua rudal dirancang untuk membawa hulu ledak dengan berat sekitar 500 kg.

Untuk penargetan, sistem Sapsan menggunakan navigasi satelit dan inersia, dengan opsi kepala pencari tambahan yang sedang dikembangkan, termasuk elektro-optik, inframerah, radar, dan pencari hibrida yang menggabungkan kemampuan radar serta optik.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa sistem serangan buatan dalam negeri Ukraina yang telah lama dinantikan kini telah beroperasi.

Proyek Sapsan dikembangkan oleh Biro Desain Yuzhnoye (Pivdenne) bekerja sama dengan A.M. Makarov Southern Machine-Building Plant (Yuzhmash).

Rudal ini dirancang untuk menggantikan sistem rudal Tochka-U yang sudah tua dan terbatas jangkauannya.

Menariknya, pengembangan awal sistem ini sebagian didanai oleh Arab Saudi, yang menyebutnya sebagai Grom-2.

Seiring terjadinya perang dengan Rusia, Ukraina mempercepat pengembangan untuk kebutuhan nasional mereka. (RNS)

RNS

View Comments

  • ViVa Ukraine!!! I suppose ukraine can do.. they fight for future land of democracy to their children..

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago