Meriam tank VT-4 Thailand macet saat melakukan penembakan berulang dalam pertempuran

VT-4 MBTVia X

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Kerajaan Thailand (RTA) mengonfirmasi bahwa sebuah tank tempur utama (MBT) VT-4 miliknya mengalami kerusakan selama operasi di perbatasan dengan Kamboja.

Kolonel Richa Suksuwanont, Wakil Juru Bicara RTA, mengatakan tank tersebut mengalami kerusakan setelah meriam utamanya ditembakkan berulang kali dalam pertempuran dengan pasukan Kamboja.

Konfirmasi ini menyusul laporan dan gambar sebelumnya yang beredar di media sosial, yang menunjukkan tank VT-4 dengan kerusakan yang terlihat pada meriam utamanya.

Fakta ini memicu spekulasi tentang kualitas amunisi, kelelahan laras, atau masalah terkait perawatan. Namun demikian RTA telah memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan prematur.

Mengenai VT-4 atau dikenal juga sebagai MBT-3000 adalah tank tempur utama buatan perusahaan pertahanan milik negara China NORINCO, yang mulai diproduksi tahun 2017.

Untuk spesifikasinya, VT-4 berdimensi panjang 10,1 m termasuk kanon, lebar 3,4 m, dan tinggi 2,4 m. Tank diawaki tiga kru yakni komandan, pengemudi, penembak.

Tank dengan bobot 52 ton ini ditenagai menggunakan mesin diesel VT/E1 V12 berdaya
1.200 hp. Kecepatan maksimumnya mencapai 70 km/jam dan jangkauan operasional sekitar 500 km.

Persenjataan utama VT-4 berupa kanon laras halus ZPT-98A 125 mm dan persenjataan sekunder senapan mesin 7,6 mm koaksial dan sebuah RCWS dengan senapan mesin 12,7 mm.

RTA sendiri mengakuisisi 62 unit VT-4 dan beroperasi mulai tahun ini. Pengguna lainnya adalah Nigeria dengan jumlah yang tidak diketahui dan Pakistan memesan 680 unit pada 2023. (RBS)

4 Replies to “Meriam tank VT-4 Thailand macet saat melakukan penembakan berulang dalam pertempuran”

  1. Buatan cina gitu, blm teruji di medan perang. Lihat tank Israel, bertempur di medan berat, canggih dan teruji. Cina blm pengalaman berperang, cuma koar koar seakan akan hebat, mana bisa menghadapi negara seperti AS dan Israel yg dari th 60 an sdh terbukti menang dan kuat, cuma kalah sama gerilya yg menggunakan tameng sipil. Lihat aja di Gaza, Israel tdk perduli disebut genosida. Sebab musuh memakai sipil sbg markas militer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *