Uni Eropa membekukan aset Rusia senilai 246 miliar USD tanpa batas waktu, Kallas: Kecuali Rusia membayar ganti rugi kepada Ukraina

Uni Eropa membekukan aset Rusia senilai 246 miliar USDIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Uni Eropa telah memutuskan untuk membekukan aset Rusia senilai 246 miliar USD tanpa batas waktu. Aset-aset Rusia yang dibekukan akan tetap berada di wilayah Uni Eropa hingga Rusia sepenuhnya membayar ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan kepada Ukraina.

Hal itu disampaikan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Kaja Kallas, melalui unggahan di X pada 12 Desember.

“Kami terus meningkatkan tekanan pada Rusia hingga mereka menanggapi negosiasi dengan serius. Dewan Eropa minggu depan akan sangat penting untuk mengamankan kebutuhan keuangan Ukraina untuk tahun-tahun mendatang,” tegas Kallas.

Sebelumnya dilaporkan, Bank Sentral Rusia telah memulai tindakan hukum di pengadilan Moskow terhadap Euroclear atas tindakan ilegal oleh lembaga penyimpanan, yang menyebabkan kerugian, dan juga atas rencana Komisi Eropa untuk menggunakan aset bank yang dibekukan.

Bank Sentral Rusia menyatakan mereka telah mengajukan gugatan untuk memulihkan kerugian yang disebabkan oleh tindakan Euroclear di Pengadilan Arbitrase Moskow.

Para menteri keuangan Kelompok Tujuh (G7) menyambut baik penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk membayar ganti rugi kepada Ukraina, menurut deklarasi G7 yang dikeluarkan sebelumnya.

“Kami akan terus bekerja sama untuk mengembangkan berbagai opsi pembiayaan untuk mendukung Ukraina, termasuk berpotensi menggunakan nilai penuh Aset Negara Rusia, yang dibekukan di yurisdiksi kami sampai ganti rugi dibayarkan oleh Rusia,” bunyi kesepakatan para menteri keuangan G7.

G7 mendesak untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan memastikan perdamaian yang adil serta abadi di Ukraina.

Negara-negara G7 selanjutnya mengumumkan bahwa mereka siap untuk meningkatkan tekanan pada Rusia jika perundingan perdamaian gagal.

G7 menggambarkan pelestarian Ukraina sebagai prioritas utama dalam agenda selama masa kepresidenan Prancis mendatang. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *