Air Force

Jepang dan Korea Selatan kerahkan jet pencegat untuk merespons latihan gabungan China-Rusia yang melibatkan pembom H-6 dan Tu-95

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Jepang dan Korea Selatan pada hari Selasa telah mengerahkan sejumlah jet tempurnya sebagai respons terhadap patroli gabungan pesawat pembom China-Rusia di atas perairan internasional dekat kedua negara tersebut.

Meskipun merupakan bagian dari latihan bilateral tahunan, penerbangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Jepang terkait sinyal dukungan Jepang terhadap Taiwan.

Kementerian Pertahanan Jepang mengungkapkan, dua pesawat pengebom strategis Tu-95 Bear Rusia terbang ke selatan dari Laut Jepang menuju Laut Cina Timur.

Setelah terbang antara wilayah barat Jepang dan tenggara Korea Selatan, mereka bergabung dengan dua pesawat pengebom H-6 China di dekat Okinawa, Jepang.

Ditambahkan, pesawat-pesawat pembom tersebut kemudian melakukan penerbangan gabungan jarak jauh dari Laut Cina Timur ke Samudra Pasifik di lepas pantai Shikoku.

Dalam penerbangan tersebut, pesawat-pesawat pembom selanjutnya bergabung pula dengan empat jet tempur multiperan J-16 China, sebagai pengawal Tu-95 dan H-6 yang terbang bolak-balik antara Pulau Okinawa dan Pulau Miyako,.

Selanjutnya pembom Tu-95 terbang kembali melalui rute yang sama ke utara menuju Laut Jepang, sedangkan H-6 terbang kembali menuju China.

Selain pesawat tersebut, Jepang mengatakan satu pesawat peringatan dini dan kontrol Rusia A-50 Mainstay dan dua jet tempur Su-30 Flanker Rusia juga terlihat di utara Laut Jepang.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan (JCS) mengungkapkan bahwa pesawat militer China dan Rusia secara berturut-turut memasuki KADIZ sekitar pukul 10 pagi, yang mendorong Angkatan Udara Korea Selatan untuk mengerahkan jet tempurnya sebagai persiapan menghadapi kemungkinan situasi yang tidak diinginkan.

Penerbangan gabungan China-Rusia di wilayah tersebut bukanlah hal baru. Sejak 2019, kedua negara telah mengirimkan pesawat militer mereka ke KADIZ sekali atau dua kali setahun selama latihan gabungan.

Kantor berita Yonhap mencatat, penerbangan terakhir semacam itu terjadi pada November 2024 ketika 11 pesawat militer dari China dan Rusia memasuki KADIZ bersama-sama tanpa pemberitahuan sebelumnya. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago