AIRSPACE REVIEW – Militer Amerika Serikat (AS) telah mengaktifkan skadron pesawat tak berawak kamikaze pertamanya di bawah satuan tugas baru yang berbasis di Timur Tengah
Informasi tersebut diungkapkan oleh Komando Pusat AS (CENTCOM) pada 3 Desember 2025.
Langkah ini diambil empat bulan setelah Menteri Perang AS, Pete Hegseth, memerintahkan percepatan upaya untuk menyediakan sistem tak berawak terjangkau dan mampu memberikan dampak yang menentukan di wilayah pertempuran.
Unit baru, Satgas Scorpion Strike (Task Force Scorpion Strike/TFSS), bertugas mengerahkan drone serang otonom berbiaya rendah untuk mendukung operasi garis depan di wilayah tersebut.
Menurut CENTCOM, TFSS telah membentuk skuadron drone yang dibangun berdasarkan LUCAS (Low-Cost Uncrewed Combat Attack System), sebuah platform yang dirancang untuk menjalankan misi serangan satu arah terhadap target musuh.
Drone-drone ini dirancang untuk beroperasi secara otonom, dan dapat diluncurkan dengan berbagai mekanisme termasuk ketapel, lepas landas berbantuan roket, serta sistem darat dan kendaraan bergerak.
Inisiatif terbaru CENTCOM ini dibangun berdasarkan peluncuran REJTF (Rapid Employment Joint Task Force), pada bulan September, 2025.
Satuan tugas gabungan ini dibentuk untuk mempercepat penerapan teknologi baru bagi pasukan AS yang beroperasi di seluruh wilayah tanggung jawab CENTCOM.
Tugas ini berfokus pada tiga area prioritas yakni integrasi kapabilitas, pengembangan perangkat lunak, dan “diplomasi teknologi”.
Drone LUCAS digambarkan sebagai sistem otonom dengan jangkauan operasional yang luas.
Dirancang untuk serangan presisi berbiaya rendah, drone ini menambahkan lapisan mematikan baru pada portofolio sistem nirawak CENTCOM yang beroperasi di wilayah tersebut.
Berdasarkan foto yang diedarkan, LUCAS menggunakan drone kamikaze FLM 136 yang dikembangkan oleh perusahaan pendatang baru SPEKTREWORKS Amerika Serikat.
Drone dengan penampilan mirip Shahed-136 Iran, juga dengan kode angkanya, ini memiliki dimensi panjang 3 m, rentang sayap 2,5 m, berat kosong 75 kg, dan berat lepas landas maksimum 81,5 kg
Untuk performanya, FLM 136 memiliki kecepatan jelajah 137 km/jam, dan jangkauan operasi sekitar 715 km atau daya tahan 6 jam. (RBS)
Sampai AS pun kesemsem, design Shahed-136 memang ikonik untuk drone kamikaze 👍