Drone

China perkenalkan drone kargo XX-20 di Expodefensa 2025, kapasitas muatan 1,2 ton

AIRSPACE REVIEW – Di pameran pertahanan Expodefensa 2025 di Bogota, Kolombia pada 1-3 Desember, perusahaan China Xinxing Import and Export Co., Ltd. memamerkan model skala drone kargo XX-20.

Drone yang juga dikenal sebagai CH-YH1000 ini dirancang sebagai platform nirawak baru untuk logistik regional dan misi taktis.

Sstem ini menggabungkan kinerja lepas landas dan pendaratan pendek (STOL) dengan muatan substansial, yang ditujukan untuk melayani pelanggan sipil dan militer di lingkungan yang sulit.

XX-20 dirancang sebagai drone kargo multiguna yang mampu membawa muatan 1,2 ton dalam volume internal mencapai 5 m kubik. Muatan keluar masuk dari pintu kargo depan.

Dengan berat lepas landas maksimum 2,3 ton, drone ini menawarkan margin muatan berguna signifikan untuk kargo, sistem misi, atau senjata, tergantung pada konfigurasi yang dipilih oleh operator.

Ketinggian terbang maksimumnya 8.000 m dan kecepatan tertinggi mencapai 300 km/jam, dengan jangkauan operasi mencapai 1.500 km.

Sementara kapasitas bahan bakar drone jumbo ini di atas 300 kg memberikan daya tahan yang dibutuhkan untuk misi logistik atau pengawasan jarak jauh.

Selain versi beroperasi dari landasan pacu darat, XX-20 juga dikembangkan varian amfibinya yang dilengkapi perangkat pendaratan di atas permukaan air (floating).

Fitur utama XX-20 adalah kemampuan lepas landas dan mendaratnya yang pendek. Untuk mengudara dibutuhkan landas pacu sepanjang 350 m sedangkan mendarat hanya 300 m saja.

Drone dapat beroperasi dari landasan tanah yang dipadatkan, jalur rumput yang diratakan, menjadikan XX-20 cocok untuk menjalankan misi ke lokasi terdepan yang terisolasi. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago