AIRSPACE REVIEW – Ukraina kembali menerima sistem pertahanan udara IRIS-T dari Jerman. Sistem ini sebelumnya diklaim telah berhasil menembak jatuh rudal-rudal Rusia, termasuk lima rudal Kh-101 dan dua rudal Iskander-K, serta dua UAV serang Shahed-131/136.
Sistem IRIS-T dari Jerman diterima oleh militer dari Komando Udara Barat, yaitu Resimen Rudal Anti-Pesawat ke-223. Mereka mencatat efektivitas dan keandalan senjata tersebut, lapor Defense Express.
Menurut informasi yang tersedia untuk umum, ini adalah sistem pertahanan udara Iris-T SLM ketiga yang dikirimkan tahun ini dari empat yang dijanjikan.
Seperti sistem yang dikirimkan pada bulan Juni dan Agustus, baterainya dilengkapi dengan dua peluncur jarak pendek IRIS-T SLS.
Sementara itu, laporan tidak resmi menunjukkan bahwa Jerman tidak akan dapat memenuhi janji awalnya untuk mengirimkan empat IRIS-T SLM tahun ini, dan hanya mengirimkan tiga.
Ini berarti sistem yang dipamerkan oleh militer Ukraina kemungkinan akan menjadi yang ketiga dan terakhir pada tahun 2025.
Bagaimanapun, sistem pertahanan udara Jerman telah terbukti sangat efektif melawan serangan gabungan Rusia.
Kemampuannya untuk menembak jatuh target seperti UAV dan rudal jelajah telah berulang kali ditunjukkan oleh militer Ukraina.
Iris-T SLM mampu mencegat ancaman pada jarak hingga 40 km dan ketinggian hingga 20 km.
Sistem ini didukung oleh dua peluncur IRIS-T SLS, dengan jangkauan dan ketinggian masing-masing hingga 10 km dan enam km, menawarkan opsi yang lebih hemat biaya untuk menyerang target.
Ke depannya, Ukraina akan menerima sembilan sistem pertahanan udara serupa lagi, dengan pengiriman berlanjut tahun depan.
Berbagai pembeli menunjukkan minat yang kuat dan melakukan pemesanan, yang dapat menjadikan sistem pertahanan udara ini sebagai yang terdepan di Eropa. (RNS)

