AIRSPACE REVIEW – Keberhasilan penggunaan drone kamikaze Shahed-136 Iran/Geran-2 Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina, telah menginspirasi perusahaan asal China untuk membuat tiruannya.
Perusahaan LOONG UAV dilaporkan mulai menguji drone baru LOONG M9, yang bentuk dan konsepnya sangat mirip dengan Shahed-136 Iran/Geran-2 Rusia.
Disebutkan, platform tersebut dapat digunakan tidak hanya untuk serangan tetapi juga untuk misi pengintaian.
Drone ini dirancang untuk membawa muatan hingga 50 kg, yang memungkinkan penggunaan hulu ledak atau modul pengintaian optik.
Dengan bobot lepas landas 200 kg, menempatkan LOONG M9 dalam kelas amunisi loiter jelajah jarak jauh.
Jangkauannya dilaporkan mencapai jarak 1.620 km atau dengan durasi terbang antara 8 hingga 9 jam, dengan ketinggian terbang hingga 4.500 m.
Kecepatan maksimumnya mencapai 223 km/jam, dan kecepatan jelajah sekitar 190 km/jam, kemampuan ini mirip dengan Shahed-136.
Sistem ini mencakup saluran transmisi data yang dilindungi dan dapat beroperasi tanpa GPS, meningkatkan ketahanannya terhadap peperangan elektronik (EW).
Dalam konfigurasi pengintaian, ia membawa kamera inframerah sudut lebar dan sistem bantuan AI untuk operasi malam hari dan kondisi visibilitas rendah. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…