AIRSPACE REVIEW – Presiden Emirates, Sir Tim Clark, kembali menegaskan keyakinannya terhadap strategi perusahaan yang berfokus pada pesawat berbadan lebar, dengan menyatakan filosofi “Big is Better” sebagai kunci keberhasilan dan masa depan industri penerbangan global.
Pernyataan yang disampaikan di ajang Dubai Airshow 2025 beberapa waktu lalu tersebut memperkuat posisi maskapai yang sangat bergantung pada armada jet besar, terutama Airbus A380 dan Boeing 777.
Sir Tim Clark, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah penerbangan komersial, telah lama menjadi pendukung konsep pesawat besar untuk rute jarak jauh berkapasitas tinggi.
Dalam beberapa kesempatan, ia menjelaskan bahwa ukuran pesawat yang lebih besar memungkinkan maskapai untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan mengangkut lebih banyak penumpang dalam satu penerbangan, kata Clark, biaya per kursi (unit cost) dapat diturunkan secara signifikan.
Di bandara-bandara global yang padat dan memiliki keterbatasan slot, menggunakan pesawat besar adalah cara paling efektif untuk meningkatkan kapasitas tanpa memerlukan izin penerbangan tambahan, lanjutnya.
Selain itu, penggunaan pesawat besar mendukung model hub-and-spoke Emirates melalui Dubai, yang menghubungkan hampir seluruh dunia dengan frekuensi tinggi.
Penegasan “Big is Better” oleh Sir Tim Clark, secara langsung merujuk pada peran sentral yang dimainkan oleh pesawat Airbus A380 Superjumbo dalam operasi Emirates.
Sementara banyak maskapai lain memutuskan untuk memensiunkan armada A380 mereka, Emirates tetap menjadi operator terbesar dan paling setia.
Clark berulang kali memuji A380 atas popularitasnya di kalangan penumpang dan keunggulannya dalam memberikan pengalaman premium.
“Bagi kami, ini bukan hanya tentang ukuran fisik pesawat, tetapi tentang kapasitas, efisiensi skala, dan kemampuan untuk mendominasi rute berkapasitas tinggi. Inilah yang membuat Emirates berbeda, dan ‘Big is Better’ adalah mantra yang membimbing strategi kami,” ia menegaskan.
Pernyataan Clark juga mengisyaratkan bahwa meskipun industri penerbangan mungkin beralih ke pesawat twin-engine yang lebih kecil dan hemat bahan bakar, seperti A350 atau B787, untuk rute point-to-point, Emirates akan terus memprioritaskan pesawat berkapasitas besar untuk menghubungkan mega-city di seluruh dunia.
Emirates telah memesan sejumlah besar Boeing 777X, yang merupakan varian terbaru dan terbesar dari keluarga 777. Hal ini semakin memastikan bahwa filosofi “Big is Better” akan terus berlanjut di masa depan. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…