Industry

Turkiye mulai membangun kapal perusak pertama buatan dalam negeri TF-2000

AIRSPACE REVIEW – Turkiye secara resmi telah memulai pembangunan kapal perusak pertahanan udara TF-2000 pertamanya yang dibangun oleh Istanbul Naval Shipyard (INS).

Proyek TF-2000 dirancang sebagai landasan berbasis laut dari “Steel Dome”, yang menyediakan pertahanan udara tingkat armada serta kemampuan serangan jarak jauh.

Program ini pertama kali disetujui oleh Komite Eksekutif Industri Pertahanan Turkiye pada tahun 2007, direncanakan total hingga delapan kapal akan diproduksi.

Dirancang oleh Naval Forces Design Project Office (DPO), kapal perusak canggih ini memiliki bobot sekitar 8.300 ton, panjang 149 m dan lebar 21 m.

TF-2000 ditenagai oleh pengaturan CODOG yang menggabungkan mesin diesel untuk jelajah dan turbin gas untuk melaju dengan kecepatan tinggi di atas 26 knot.

Kapal dapat membawa sekitar 180–210 personel, dan deknya dapat menampung dua helikopter kelas 10 ton (satu dalam hangar) atau satu kelas 15 ton.

Tersedia juga ruang khusus untuk mengangkut kapal permukaan nirawak, drone sayap putar, dan peluncur UAV mini, yang mencerminkan meningkatnya peran sistem tak berawak dalam peperangan angkatan laut.

Kapal mengusung radar phased-array yang berasal dari keluarga ÇAFRAD ASELSAN, lalu serangkaian sonar domestik dan sensor elektro optik.

TF-2000 dibekali sistem peluncuran vertikal (VLS) MİDLAS yang mampu menampung gabungan rudal SİPER, HİSAR-D, SAPAN, bersama dengan rudal antikapal ATMACA dan rudal jelajah serang darat GEZGİN.

Kapal dibekali pula dengan meriam laut utama 127 mm, sistem senjata jarak dekat GÖKDENİZ, stasiun senjata jarak jauh 25 mm, dan tabung torpedo ringan, semuanya dikembangkan oleh industri pertahanan dalam negeri Turkiye.

Kapal perusak TF-2000 pertama direncanakan akan diluncurkan sekitar tahun 2028 dan mulai beroperasi menjelang akhir dekade ini. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago