AIRSPACE REVIEW – Indonesia dan Inggris telah menandatangani kesepakatan kemitraan maritim strategis dengan nilai fantastis, mencapai £4 miliar (sekitar Rp78 triliun).
Program monumental tersebut berfokus pada pengembangan dan peningkatan kapabilitas TNI Angkatan Laut melalui pembangunan kapal-kapal perang generasi baru.
Forces News pada Senin (24/11) memberitakan, program kerja sama kedua negara ini akan dipimpin oleh raksasa pertahanan asal Inggris, Babcock International.
Dalam skema kemitraan tersebut, kapal-kapal perang akan dibangun di fasilitas galangan kapal Indonesia, namun dengan dukungan penuh dari keahlian teknis galangan kapal Inggris, di mana sebagian besar peran rancang bangun diharapkan akan diemban oleh Galangan Kapal Rosyth milik Babcock.
Kepala Eksekutif Babcock, David Lockwood, menyatakan kebanggaannya dalam memimpin dukungan industri Inggris untuk memajukan program angkatan laut dan maritim Indonesia yang dinilai sangat penting ini.
Aspek krusial dari kesepakatan ini adalah komitmen Inggris terhadap transfer teknologi (ToT) dan penguatan industri pertahanan maritim Indonesia.
Kolaborasi ini tidak hanya mencakup desain kapal konvensional, tetapi juga akan mencakup penelitian bersama mengenai praktik pembuatan kapal generasi mendatang, seperti implementasi otomasi tingkat tinggi dan kecerdasan buatan (AI).
Melalui kesepakatan ini, Babcock juga akan berbagi keahliannya di bidang rekayasa presisi, desain kapal digital, dan sistem angkatan laut terintegrasi
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa kemitraan bersejarah ini akan memungkinkan Indonesia untuk mengembangkan dan membangun kapal-kapal sendiri di dalam negeri, didukung oleh keahlian, pengalaman, dan teknologi dari Inggris, tulis laporan tersebut.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang lebih luas yang telah disepakati kedua kepala negara.
Secara strategis, perjanjian ini menggarisbawahi komitmen bersama Inggris dan Indonesia terhadap stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, serta menjunjung tinggi kebebasan navigasi dan tatanan internasional berbasis aturan.
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menekankan bahwa kemitraan ini memberikan manfaat nyata dalam bentuk penciptaan lapangan kerja berkualitas tinggi dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara, sekaligus memperkuat keamanan nasional bersama.
Selain itu, kesepakatan ini akan membuka jalan bagi interoperabilitas yang lebih besar dan peluang pelatihan bersama antara angkatan laut kedua negara di masa depan, membangun fondasi kerja sama maritim yang sudah terjalin, termasuk kunjungan Kapal Induk Inggris sebelumnya.
Pertemuan Konferensi Video
Sebelumnya pada Sabtu (22/11), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan melalui konferensi video dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer.
Pertemuan virtual tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, sekaligus membuka jalan menuju peluncuran resmi Indonesia–UK Strategic Partnership pada awal tahun mendatang.
Dalam keterangan tertulisnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan Presiden Prabowo dan PM Starmer menyepakati kemitraan strategis tersebut akan menjadi tonggak baru dalam sejarah hubungan Indonesia dan Inggris.
“Kedua pihak berencana meluncurkan secara resmi Indonesia-UK Strategic Partnership, yang diharapkan menjadi tonggak baru dalam sejarah kerja sama kedua negara,” tulisnya.
Seskab menyampaikan bahwa salah satu fokus utama pembahasan adalah sektor maritim.
Presiden Prabowo dan PM Starmer sepakat memperkuat Maritime Partnership Program, mencakup kolaborasi keamanan laut, pertukaran informasi, serta peningkatan kapasitas penegakan hukum.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan PM Starmer turut membahas percepatan Economic Growth Partnership.
Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk memperluas kolaborasi ekonomi yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan jangka panjang. (RNS)


“Selain itu, kesepakatan ini akan membuka jalan bagi interoperabilitas yang lebih besar dan peluang pelatihan bersama antara angkatan laut kedua negara di masa depan, membangun fondasi kerja sama maritim yang sudah terjalin, termasuk kunjungan Kapal Induk Inggris sebelumnya.”
Dan, yang terpenting adalah menjaga sekutunya sesama aliansi FPDA dan terutama AUKUS agar bisa hidup saling rukun dalam bertetangga dekat dengan kita 👍