Industry

ENAER dari Chili perlihatkan prototipe pesawat latih baru T-40 Newen

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan kedirgantaraan asal Chili, ENAER, mengungkapkan kemajuan baru pengembangan pesawat latih baru rancangannya yang diberi kode T-40 Newen (Kekuatan).

Pesawat diperlihatkan di Pangkalan Udara El Bosque pada 25 November 2025, dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan Chili Adriana Delpiano dan para pemimpin senior Angkatan Udara Chili.

Prototipe pertama T-40 tersebut sudah rampung 97 persen, dengan penerbangan perdananya direncanakan pada awal 2026.

Proyek T-40 dipandang sebagai langkah besar dalam menghidupkan kembali manufaktur kedirgantaraan nasional negara di kawasan Amerika Latin ini setelah beberapa dekade meredup.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelatihan pilot semata, tetapi juga untuk membangun kembali Chili sebagai produsen pesawat militer untuk pasar pertahanan global.

Kehadiran T-40 dimaksudkan untuk menggantikan T-35 Pillan yang telah lama beroperasi. Pesawat digunakan selama lebih dari empat dekade untuk melatih pilot dari Chili dan luar negeri.

Disebutkan, armada yang ada saat ini tidak lagi memenuhi persyaratan Angkatan Udara Chili untuk pelatihan modern, terutama bagi pilot yang sedang mempersiapkan transisi ke pesawat tempur canggih seperti F-16.

Pesawat latih baru ini digambarkan sebagai bagian dari ekosistem pelatihan terpadu.

T-40 Newen menggabungkan beberapa fitur yang selaras dengan standar internasional, termasuk dek penerbangan digital, dengan layar multifungsi yang dapat dikonfigurasi.

Pesawat ini juga menggunakan konsep HOTAS (Hands On Throttle-And-Stick) yang memungkinkan pilot mengendalikan sistem tanpa melepaskan tangan mereka dari kendali.

Struktur pesawat ini mencakup 30 persen material komposit canggih, seperti serat karbon, untuk mengurangi bobot dan meningkatkan daya tahan.

ENAER mengatakan rencana produksi awal T-40 mencakup 33 pesawat, dengan produksi massal diperkirakan akan dimulai pada 2027. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago