AIRSPACE REVIEW – Rusia melalui Rostec dan Rosoboronexport memamerkan untuk pertama kalinya rudal udara ke permukaan ringan, Kh-BPLA, di Dubai Airshow 2025. Rudal ditampilkan di area pameran statis beserta tabung peluncurnya.
Rudal peluncur udara ini dikembangkan secara khusus oleh Biro Desain Instrumen KBP, bagian dari perusahaan induk High-Precision Systems, anak perusahaan negara Rostec, sebagai senjata UCAV (drone kombatan) jenis MALE (medium-altitude, long-endurance).
Di Angkatan Bersenjata Rusia, rudal Kh-BPLA melengkapi drone Orion-E, dan telah terbukti keampuhannya di medan perang Ukraina.
Kh-BPLA memiliki berat amunisi 32 kg (42 kg termasuk tabung peluncurnya). Rudal ini menggunakan hulu ledak High Explosive (HE) fragmentasi seberat 6 kg.
Rudal memiliki jarak tembak maksimum antara 2 hingga 8 km. Kh-BPLA dapat diluncurkan dari ketinggian maksimum 4.000 m (13.123 kaki).
Sistem pemandunya menggunakan kombinasi Laser Semi-Aktif dan INS/GPS. Rudal ini efektif digunakan untuk menyerang kendaraan lapis baja ringan, kendaraan tak bergerak, dan sasaran permukaan laut kecil dan target ringan di pesisir.
Rudal dapat dioperasikan pada siang maupun malam hari dengan berbagai kondisi.
Rudal peluncur udara ringan Kh-BPLA sering disebut sebagai reinkarnasi rudal antitank kornet versi udara. Dikatakan demikian karena KBP sendiri adalah produsen rudal Kornet.
KBP memanfaatkan keahlian mereka dalam sistem panduan presisi berbasis laser yang sangat andal dan sulit di-jamming untuk Kh-BPLA. Kh-BPLA ini membawa DNA akurasi yang sama dengan Kornet.
Dengan menggunakan komponen, subsistem, atau desain dasar dari rudal Kornet yang sudah teruji, KBP mempercepat pengembangan Kh-BPLA dan menjadikannya solusi yang lebih ekonomis dibandingkan harus merancang rudal baru sepenuhnya dari nol.
Kornet adalah rudal antitank kelas berat. Sementara Kh-BPLA dirancang sebagai rudal antitank dan sasaran permukaan ringan dari udara.
Hal ini memungkinkan “Kornet” secara tidak langsung menyerang dari dimensi baru, yaitu dari udara. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…