Drone

Perusahaan China jual tiruan drone Switchblade AS seharga 13 ribu USD

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan rintisan asal China, ShenZhen SkyWing UAV Technology Co, menawarkan drone kamikaze yang tampilannya mirip dengan drone Switchblade 300 buatan AeroVironment, Amerika Serikat.

Drone yang tidak disebutkan namanya ini dirancang untuk menjalankan misi pengintaian dan serangan.

Menurut informasi yang dirilis perusahaan, drone tersebut memiliki berat lepas landas maksimum 6 kg dan kecepatan jelajah antara 135 hingga 150 km/jam.

Drone mampu membawa muatan 1,5 kg, jangkauan terbang lebih dari 30 km, dan ketinggian operasional antara 100 hingga 3.000 m. Daya tahannya di udara lebih dari 30 menit dan jangkauan komunikasi hingga 20 km.

Memiliki desain kompak, drone ini dirancang untuk diluncurkan dari tabung silinder dengan menggunakan tenaga pendorong gas atau mesiu.

Rangka drone dapat dikemas hingga panjang terlipat kurang dari 91 cm dan penampangnya tidak lebih dari 118 × 118 mm.

Disebutkan, beberapa amunisi loiter ini dapat diluncurkan secara bersamaan dan dapat melakukan tugas penerbangan yang sama atau tugas berlainan.

Dalam hal sistem kontrol, drone mendukung pengoperasian manual jarak jauh dan rute penerbangan terprogram menggunakan navigasi GPS, GLONASS, Beidou, atau Galileo.

Dalam mode kendali manual, drone ini terbang sesuai dengan instruksi kendali jarak jauh dari operator darat.

Sedangkan dalam mode otomatis, drone akan terbang sesuai rute yang ditentukan, dan penerbangan akan berakhir di titik koordinat terakhir.

Perusahaan mempromosikan sistem ini sebagai solusi modular yang terdiri dari empat subsistem utama berupa platform drone, muatan misi, paket tempur, dan unit kendali darat.

Menariknya, harga dasar yang ditawarkan sebesar 13.000 USD (setara 216 juta), tapi tidak termasuk muatan tempur dan unit kendali darat. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

2 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

3 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

6 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

8 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago