War

Drone Ukraina serang pabrik pesawat Beriev Rusia di Taganrog, satu pesawat A-60 1A2 hancur

AIRSPACE REVIEW – Pasukan Ukraina dilaporkan telah menyerang pabrik pesawat Beriev Rusia di Taganrog, Rostov Oblast. Serangan tersebut menghancurkan sebuah pesawat unik Rusia A-60 1A2 yang dipersenjatai laser dan dirancang untuk menghancurkan pesawat serta satelit.

Penyerangan dilakukan pada malam 24-25 November, menggunakan drone.

Pesawat A-60 1A2 Rusia dibangun berdasarkan pesawat Il-76MD. Salah satu hal untuk membedakannya adalah bagian moncongnya yang khas serta struktur kecil di bagian atas dan di bagian belakang pesawat.

A-60 1A2 merupakan laboratorium udara eksperimental untuk menguji senjata laser udara. Senjata laser ini dirancang untuk menembak jatuh pesawat, aerostat, dan menonaktifkan sensor satelit.

A-60 1A2 dilengkapi dengan laser tempur 1 MW di bagian belakang badan pesawat, dengan superstruktur atap di antara sayap dan ekor dilengkapi pintu geser khusus untuk pengoperasian laser.

Untuk mendeteksi dan mengunci target, pesawat ini dilengkapi dengan radar yang terpasang di moncongnya. Pengoperasian laser semacam itu membutuhkan sistem daya berkapasitas tinggi.

Pesawat ini juga dilengkapi dengan dua turbogenerator 2,1 MW. Perangkat tersebut terletak di dekat penopang roda pendaratan belakang.

Pengembangan pesawat ini dimulai pada tahun 1975. Penerbangan perdana prototipe A-60 1A dilakukan pada tahun 1981.

A-60 1A pertama kali menembak sasaran udara berupa stratostat pada tahun 1984, dan kemudian melakukan puluhan serangan mendadak terhadap stratostat dan pesawat target La-17. Namun, A-60 1A terbakar pada tahun 1989.

Untuk menggantikannya, pembangunan A-60 1A2 baru dimulai, dengan desain serupa tetapi sedikit dimodernisasi.

Pada tahun 1991, A-60 1A2 melakukan penerbangan perdananya, tetapi setelah dua tahun pengerjaan, proyek tersebut dihentikan.

Pada tahun 2009, pengujian A-60 1A2 dilanjutkan. Pada tahun yang sama, pesawat tersebut mengarahkan lasernya ke satelit AJISAI Jepang pada ketinggian 1.500 km, dan pantulan sinarnya terdeteksi. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago