AIRSPACE REVIEW – Perusahaan perangkat lunak pertahanan Turkiye, HAVELSAN, mengumumkan pada 18 November 2025 bahwa korvet Angkatan Laut Pakistan PNS Khaibar telah menyelesaikan uji coba penembakan langsung di bawah program PN MILGEM.
Uji coba ini menggunakan sistem manajemen tempur (CMS) ADVENT untuk memberikan dukungan tembakan langsung menggunakan meriam utama 76 mm dan kanon otomatis Aselsan STOP 25 mm.
Uji coba dilakukan dengan HAVELSAN bertindak sebagai Integrator Utama Sistem Tempur, bersama kontraktor milik negara Turkiye, ASFAT.
Pelaksanaan uji coba persenjataan ini menggaris bawahi bagaimana perangkat ADVENT menghubungkan rangkaian senjata ini.
Meriam Super Rapid 76/62 menawarkan laju tembakan hingga 120 peluru per menit, dengan peluru HE konvensional mencapai 16–20 km dan amunisi Vulcano berpemandu, memperluas jangkauan tembakan hingga sekitar 40 km.
Sedangkan sistem STOP 25 mm, menggunakan kanon KBA 25×137 mm yang distabilkan dengan sensor umpan ganda dan sensor EO independen, menyemburkan hingga 600 peluru per menit dan dapat menembak target kapal cepat kecil dan target udara terbang rendah.
Bersama-sama, kedua sistem senjata ini memberi PNS Khaibar respons berlapis yang fleksibel di pesisir, termasuk pengeboman pantai presisi, tembakan peringatan dan penonaktifan terhadap lawan.
CMS terintegrasi data yang didukung jaringan ADVENT milik HAVELSAN ini menggunakan arsitektur modular terbuka.
Sementara sistem distribusi data platform FLEETSTAR yang juga milik HAVELSAN mendukung gambaran ini sebagai “jantung” digital kapal
Sistem ini mengumpulkan dan menyinkronkan waktu umpan sensor dan navigasi berkecepatan tinggi, lalu mendistribusikannya kembali ke semua subsistem dengan latensi rendah dan redundansi tinggi.
Mengenai PNS Khaibar adalah korvet kelas Babur kedua, turunan kelas ADA rancangan asal Turkiye, yang lebih berat dan dioptimalkan untuk operasi multimisi.
Untuk spesifikasinya, kapal berdimensi panjang sekitar 108 m dan bobot benaman mendekati 3.000 ton pada muatan penuh.
Kapal ini menggunakan sistem CODAG dengan dua mesin diesel dan satu turbin gas LM2500, menghasilkan kecepatan di atas 26 knot, jangkauan sekitar 3.500 mil laut, dan daya tahan sekitar 15 hari.
Platform ini dapat mengangkut helikopter kelas 10 ton seperti Z-9EC dan ruang menampung RHIB untuk operasi khusus.
Sebagai sensor pencarian udara utamanya, PNS Khaibar memasang radar Thales SMART-S Mk2 3D S-band yang produksi oleh Aselsan.
Sistem tersebut dipasangkan dengan radar navigasi Alper dengan probabilitas intersepsi rendah, rangkaian EO SeaEye-AHTAPOT, dan pencarian dan pelacakan inframerah Piri, yang memungkinkan pelacakan 360 derajat target udara dan permukaan pada jarak hingga 250 km.
Perlengkapan ofensifnya menggabungkan enam rudal jelajah antikapal dan serang darat Harbah dengan dua peluncur torpedo ringan rangkap tiga 324 mm, sebuah CIWS Gokdeniz 35 mm, meriam Leonardo 76/62 Super Rapid, dan dua dudukan kanon STOP 25 mm. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…