AIRSPACE REVIEW – Pakistan mengumumkan finalisasi penjualan jet tempur JF-17 Thunder Block III ke negara yang dirahasiakan. Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) untuk penjualan jet tersebut ditandatangani di Dubai Airshow 2025.
Sumber dari Angkatan Udara Pakistan menyebut pembeli pesawat versi tercanggih yang dikembangkan bersama dengan China ini sebagai “negara sahabat” tanpa merinci lebih lanjut.
Media asing melaporkan, Ukraina, Qatar, dan Sri Lanka merupakan negara potensial yang kemungkinan akan membeli JF-17 dari Pakistan.
Sementara itu pada Mei 2025 lalu, Azerbaijan dilaporkan berencana untuk menambah 24 unit jet tempur JF-17 Thunder Block III dari Pakistan senilai 4,2 miliar dolar AS.
Sebelumnya, negara di Asia Barat Daya tersebut telah mengakuisisi 16 jet yang sama melalui kontrak senilai 1,6 miliar dolar AS pada Februari 2024.
Azerbaijan adalah negara keempat pemesan JF-17 di luar Pakistan, setelah Myanmar, Nigeria, dan Irak.
Di Dubai Airshow 2025 pada 17-21 November, Pakistan memamerkan JF-17 Block III dan pesawat latih Super Mushshak.
Berdasarkan data yang dirilis Pakistan Aeronautic Complex (PAC), JF-17 versi Block III menggabungkan penyempurnaan struktural dan elektronik yang signifikan, seperti penggunaan material komposit yang lebih baik, titik muatan eksternal tambahan, dan avionik yang dimodernisasi, termasuk radar AESA.
Peningkatan penggunaan material komposit serat karbon pada struktur pesawat, membantu mengurangi berat kering, meningkatkan batas-G struktural, dan diklaim berkontribusi pada pengurangan penampang radar (Radar Cross-Section/RCS) walaupun bukan kategori stealth penuh.
Pesawat tempur ini ditenagai mesin turbofan Klimov RD-93MA buatan United Engine Corporation (UEC), Rusia yang lebih bertenaga. Ini adalah peningkatan dari mesin RD-93 dari perusahaan yang sama.
JF-17 Block III dapat terbang dengan kecepatan hingga Mach 1,8. Ketinggian terbang maksimum mencapai 16.000 m (52.493 kaki).
Pesawat ini dilengkapi kanon GSh-23 kaliber 23 mm dan dapat membawa persenjataan hingga 3.700 kg yang tersebar di delapan tiang eksternal.
Persenjataan tersebut termasuk rudal udara ke udara jarak jauh, senjata berpemandu udara ke permukaan, dan rudal antikapal, yang memperkuat Block III sebagai opsi operasional multiperan berbiaya rendah.
Salah satu rudal terkenal yang melengkapi JF-17 Block III adalah rudal PL-15E buatan China. Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 145–200+ km dan dilengkapi dengan panduan radar aktif, sehingga memberikan kemampuan standoff yang signifikan.
Rudal inilah yang diklaim telah berhasil merontokkan jet tempur Rafale India dalam konflik militer kedua negara beberapa waktu lalu.
Jet tempur generasi ke-4,5 JF-17 Thunder Block III dilengkapi radar KLJ-7A Active Electronically Scanned Array (AESA), yang menjadi salah satu jantung peningkatan pada Block III.
Radar AESA menawarkan jangkauan deteksi yang jauh lebih panjang, melebihi 170 km terhadap target seukuran jet tempur.
Radar ini juga mampu melacak hingga 15 target dan mengunci beberapa target secara simultan.
Jf-17 Block III dilengkapi dengan kokpit digital yang ditingkatkan, menampilkan Wide-Angle Head-Up Display (HUD) dan Multi-Function Display (MFD) berukuran besar.
Pesawat juga terintegrasi dengan Helmet-Mounted Display/Sight (HMD/S) yang memungkinkan pilot mengunci dan menembakkan rudal udara ke udara dengan hanya melihat target, sehingga meningkatkan kemampuan high off-boresight.
Kelengkapan lainnya adalah electronic warfare (EW) suite yang canggih, termasuk Radar Warning Receiver (RWR) dan chaff/flare dispenser yang ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan bertahan di lingkungan pertempuran yang padat elektromagnetik. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…