Air Defence

Lebih rinci mengenai sistem pertahanan udara jarak medium Viking Rusia: Versi ekspor Buk-M3 yang telah ditingkatkan

AIRSPACE REVIEW – Rusia melalui Almaz-Antey Air and Space Defence Corporation, bagian dari Rostec, dan ROSOBORONEXPORT memperkenalkan sistem pertahanan udara jarak medium yang telah ditingkatkan kemampuannya, Viking (9K317ME), di Dubai Airshow 2025 pada 17-21 November.

Viking adalah nama versi ekspor dari sistem pertahanan udara Rusia yang terkenal, Buk-M3.

Sistem pertahanan udara terbaru yang dikembangkan oleh Almaz-Antey ini dirancang untuk melindungi pasukan darat serta fasilitas infrastruktur vital dari serangan udara modern dan masa depan, bahkan di tengah kondisi jamming akibat gangguan elektronik yang tinggi.

Viking menghadirkan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, menjadikannya sistem pertahanan udara ini sebagai aset yang sangat bernilai.

Jarak jangkauan tembak Viking telah ditingkatkan hampir 1,5 kali lipat, mencapai hingga 65 km dan mampu mencegat target udara hingga ketinggian 25 km (82.000 kaki).

Rudal 9M317M yang digunakan sistem ini dilaporkan mampu menghancurkan sasaran yang bergerak hingga kecepatan Mach 8,8 (3 km/detik).

Target udara yang dapat diserang dengan akurasi tinggi termasuk pesawat, senjata presisi (precision-guided munitions/PGM) dan drone.

Rudal antipesawat canggih ini dilengkapi sistem penargetan radar aktif pada tahap akhir penerbangan atau dikenal dengan kemampuan fire-and-forget.

Jumlah target yang dapat diserang secara bersamaan oleh satu peluncur sistem ini meningkat 1,5 kali lipat, menjadi enam target secara simultan.

Sistem ini dilengkapi dengan pelacak target tele-termal (inframerah) jarak jauh dan perangkat elektronik yang ditingkatkan.

Kemudian, jumlah rudal siap tembak yang dibawa oleh dua unit tempur (peluncur) Viking telah ditingkatkan dari 8 menjadi 18 rudal.

Sistem Viking (Buk-M3 versi ekspor) terdiri dari komponen modular dan terintegrasi untuk menjalankan fungsi Search (Pencarian), Track (Pelacakan), Command & Control (Komando & Kontrol), dan Fire (Penembakan).

Perusahaan dalam wawancara dengan Airspace Review di lokasi pameran mengatakan, satu unit tempur penuh dalam sistem pertahanan udara Viking, termasuk sistem pertahanan udara Rusia, dikelompokkan dalam satuan batalion (negara lain mengistilahkan sebagai satu baterai).

Satu baterai Viking terdiri dari tiga kompen utama. Kompoen-komponen ini saling terintegrasi, namun juga ada yang bersifat mandiri.

Komponen pertama adalah Kendaraan Komando dan Kontrol yang berfungsi sebagai “otak” dari seluruh baterai.

Kendaraan Komando Pos (Command Post Vehicle/CPV) ini berfungsi untuk menerima data dari radar pengawas jarak jauh (milik batalion atau unit yang lebih besar) dan juga dari Radar Akuisisi Target Baterai.

CPV juga berfungsi untuk memproses data, mengidentifikasi target, memprioritaskan ancaman, mengalokasikan target ke unit peluncur (TELAR), serta memberikan perintah penembakan.

Komponen kedua adalah Radar Akuisisi Target (Target Acquisition Radar/TAR) atau Radar Pengawas (Surveillance Radar).

Radar ini melakukan pengawasan ruang udara secara sektor atau panoramik (360 derajat) untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi semua jenis target udara di area cakupan sistem.

Radar pengawasan memiliki jangkauan deteksi yang lebih jauh daripada radar di peluncur guna menyediakan waktu reaksi yang cukup.

Lalu komponen ketiga adalah Kendaraan Tempur (Launcher Unit) yang berfungsi intuk membawa rudal sekaligus menembakkannya.

Perusahaan menyediakan dua tipe Kendaraan Tempur, yaitu Kendaraan Peluncur Rudal dan Radar (Transporter Erector Launcher and Radar/TELAR) atau 9A317M, dan Kendaraan Peluncur (Transporter Erector Launcher/TEL) atau biasa disebut 9A316M.

TELAR adalah unit tempur utama yang dapat beroperasi secara mandiri karena dilengkapi dengan radarnya sendiri. TELAR dapat membawa hingga enam rudal 9M317M siap tembak dalam kontainer.

TELAR dilengkapi dengan Radar Kontrol Penembakan (Fire Control Radar/FCR), yaitu radar phased-array terintegrasi di bagian depan turet.

Radar tersebut berfokus pada pelacakan target dan memandu rudal pada fase awal penerbangan. Radar dapat memberikan illuminasi jika diperlukan, atau hanya memberikan pembaruan data saja.

Sementara TEL adalah unit pendukung peluncur yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah rudal siap tembak. Kendaraan ini membawa 12 rudal siap tembak, dalam dua kontainer masing-masing berisi 6 rudal.

Yang membedakannya dari TELAR, karena TEL tidak dilengkapi dengan radar kontrol penembakan sendiri.

TEL dapat menerima data target dari TELAR atau dari Kendaraan Komando untuk melakukan penembakan terhadap target.

Jumlah TELAR dan TEL dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Jika menggunakan komposisi 4 TELAR dan 2 TEL, maka satu Baterai Viking dapat meluncurkan 48 rudal. (RNS)

Roni Sontani

Founder and Chief Editor of Airspace Review. Editor of Indonesian Air Force Magazine.

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

47 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago