AIRSPACE REVIEW – Terungkap, militer Rusia telah menggunakan drone kamikaze atau amunisi berkeliaran Shahed 107 buatan Iran dalam serangan udara terbaru ke wilayah Ukraina.
Puing-puing yang baru ditemukan di front timur Ukraina pada pertengahan November 2025 mengonfirmasi bahwa Rusia kini telah menggunakan Shahed 107.
Berdasarkan foto yang beredar di platform Telegram, terlihat badan pesawat hitam dilengkapi mesin piston belakangnya yang diletakkan di atas terpal biru.
Shahed 107 adalah drone serang bersayap tetap yang dirancang untuk misi penetrasi jarak menengah dikembangkan oleh industri pertahanan Iran.
Spesifikasi detailnya belum tersedia, namun diperkirakan drone kamikaze ini dibekali hulu ledak berdaya ledak tinggi antara 8 hingga 9 kg.
Untuk performanya, Shahed 107 memiliki kecepatan jelajah sekitar 120 km/jam, ketinggian terbang maksimum mendekati 3.000 m, dan jangkauan diperkirakan bisa mencapai ratusan hingga 1.500 km.
Drone berbadan ramping ini dibekali sistem pemandu kombinasi navigasi inersia dan penentuan posisi satelit, dengan penggunaan sinyal GPS dan GLONASS.
Di medan perang, Shahed 107 menambah lapisan ancaman ekstra antara drone kamikaze FPV kecil dan sistem yang lebih berat seperti rudal jelajah atau Shahed 136.
Hulu ledaknya yang berbobot 8-9 kg cukup untuk menghancurkan kendaraan tanpa lapis baja, stok amunisi, pos komando setingkat brigade, atau antena komunikasi.
Dengan peluncuran tunggal, Shahed 107 dapat menargetkan target spesifik yang diidentifikasi oleh jaringan intelijen dan drone pengintai
Sementara salvo Shahed 107 dapat digunakan untuk membanjiri radar peringatan dini, memaksa sistem permukaan ke udara milik pasukan Ukraina untuk menembak, dan membuka koridor untuk senjata yang lebih berat seperti rudal jelajah dan balistik Rusia.
Berdasarkan dokumen industri yang bocor, kawasan industri Alabuga menunjukkan adanya peningkatan produksi lokal drone kamikaze ini secara bertahap, yang melibatkan transfer desain, pengiriman kit, dan integrasi komponen Rusia ke dalam rantai pasokan.
Bagi Moskow, pendekatan ini mengurangi ketergantungan langsung pada pengiriman Iran sekaligus mempertahankan arsitektur amunisi loitering yang telah teruji dan berbiaya rendah. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…