Pelanggan asing menunjukkan minat yang besar terhadap drone Orlan-30 dan Orlan-10E yang telah terbukti kinerjanya dalam operasi militer khusus Rusia

ROSOBORONEXPORT tampilkan Orlan-10E dan Orlan-30 di Dubai Airshow 2025 _ Roni Sontani _ Airspace ReviewRoni Sontani/AR

AIRSPACE REVIEW – Rusia melalui JSC ROSOBORONEXPORT menghadirkan drone Orlan-30 dan Orlan-10E di pameran kedirgantaraan internasional Dubai Airshow 2025 pada 17-21 November di Dubai, Uni Emirat Arab.

Kedua drone buatan Special Technological Center (STC) Rusia tersebut telah terbukti kinerjanya dalam operasi militer khusus yang dilaksanakan Moskow di Ukraina.

Kehadirannya di Dubai Airshow 2025 sebagai salah satu bentuk penekanan Rusia pada sistem yang telah teruji dalam pertempuran (combat-proven) untuk pasar ekspor.

Dengan memamerkan Orlan-10E untuk misi pengintaian luas dan Orlan-30 untuk serangan presisi, Rusia menawarkan paket solusi ISR-Targeting (Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian) yang terintegrasi kepada calon pelanggan.

Pejabat Rusia kepada TASS di pameran tersebut mengatakan bahwa sejumnlah pelanggan asing telah menunjukkan minat yang besar terhadap kedua drone tersebut.

Spesialis dari ROSOBORONEXPORT menjelaskan kepada Airspace Review di lokasi pameran, kedua drone memiliki kekhasan fungsi masing-masing yang saling melengkapi.

Orlan-10E

Orlan-10E
Russian MoD

Orlan-10E didesain khusus untuk melaksanakan misi Pengintaian, Pengawasan, Koreksi Artileri, hingga Peperangan Elektronik (EW).

Drone ini memiliki kapasitas untuk membawa muatan 4,5 kg. Drone dapat terbang hingga 600 km dengan jangkauan termpur sekitar 110-150 km.

Drone Orlan-10 didesain secara modular, sehingga dapat membawa berbagai muatan termasuk kamera optik/termal dan peralatan EW.

Ketinggian terbang maksimum Orlan-10E mencapai 5.000 m (16.400 kaki) dan durasi terbang lebih dari 10 jam atau hingga 16 jam. Drone diluncurkan dengan menggunakan sistem peluncur ketapel.

Saat menjalankan misinya, drone Orlan-10E Drone akan melakukan mengintai medan perang, mengidentifikasi posisi target, dan mengirimkan koordinat waktu nyata ke sistem artileri Rusia, seperti howitzer atau sistem roket untuk memastikan tembakan yang akurat.

Selain itu, Orlan-10E juga dapat digunakan untuk menekan sinyal musuh atau bertindak sebagai relai radio untuk memperluas jangkauan komunikasi antara unit darat.

Drone ini dirancang untuk pemantauan pesawat jarak jauh terhadap permukaan tanah dan air, deteksi objek pada siang dan malam hari dalam kondisi cuaca normal dan buruk, selain itu mampu melakukan deteksi dan identifikasi telepon seluler berstandar GSM dan jaringan GSM, serta objek pemancar radio.

Orlan-10E menunjukkan akurasi tinggi dalam penentuan rute dan koordinat target.

Sistem ini bersifat bergeran dan mandiri, serta muatannya dapat dipertukarkan. Berkat saluran aman, kendali UAV di udara yang berkelanjutan dapat terjamin dan hal ini telah dibuktikan dalam operasi militer khusus.

Orlan-30

Orlan-30_UAV_Army-2022_2022-08-20_2632 airspace review
Mikhail Lyganov

Sama dengan Orlan-10E, Orlan-30 memiliki fungsi untuk Pengintaian, Penentuan Target (Laser-designation), dan Koreksi Artileri Presisi.

Sebagai pengembangan dari Orlan-10, Orlan-30 memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) yang lebih besar yakni 40 kg, yang memungkinkannya membawa paket muatan optoelektronik yang lebih berat dan canggih, termasuk kamera resolusi tinggi dan laser-rangefinder.

Dengan ukuran yang lebih besar, Orlan-30 dapat membawa muatan lebih besar, yakni hingga 27 kg.

Jangkauan tempur Orlan-30 lebih besar dari Orlan-10E, atau lebih dari 110-150 km. Durasi penerbangan mencapai 8 jam. Kecepatan terbangnya berkisar antara 90 – 150 km/jam.

Perbedaan paling signifikan lainnya Orlan-30 dari Orlan-10, di antaranya adalah integrasi sistem penanda target laser yang canggih, yang memungkinkan drone ini mengunci target dan memandu amunisi berpemandu laser hingga mengenai sasaran dengan akurasi tinggi.

Orlan-30 dikendalikan oleh stasiun kendali jarak jauh darat (GRCS) dengan sistem antena universal. GRCS, yang memiliki 3 stasiun kerja operator otomatis.

Sistem tersebut memastikan kontrol saluran transmisi data, perencanaan dan penyesuaian rute, kontrol daring UAV dan muatan, perekaman data, serta kontrol simultan hingga empat UAV.

Beberapa GRCS dapat digabungkan ke dalam jaringan area lokal (LAN), yang memungkinkan akses jarak jauh ke hasil operasi muatan. Seluruh kompleks dikirimkan dalam tujuh kontainer pengiriman.

Drone ini juga dilengkapi dengan parasut untuk pendaratan yang aman sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan misi secara berulang-ulang. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *