AIRSPACE REVIEW – Ukraina dilaporkan mendapatkan tekanan luar biasa dari Rusia yang melancarkan serangan-serangan udara besar secara kontinyu ke negara tetangganya tersebut.
Untuk melawan kekuatan pasukan Beruang Merah tersebut, pasukan Kyiv membutuhkan dukungan sistem persenjataan yang memadai.
Salah satu tekanan Rusia dirasakan oleh tim yang menyiapkan armada jet tempur F-16 Angkatan Udara Ukraina, sumbangan dari negara-negara NATO.
Teknisi yang bekerja langsung dalam persiapan F-16 mengatakan bahwa sebagian besar operasi berlangsung pada dini hari, di lapangan terbang yang tersebar untuk mengurangi paparan serangan Rusia.
Tim teknisi hanya memiliki beberapa menit untuk mengisi bahan bakar, mempersenjatai pesawat, melakukan pemeriksaan kritis, dan mengantakan pilot ke pesawat sebelum bergegas ke tempat perlindungan darurat.
Tekanan terhadap tim teknisi Ukraina yang bertanggung jawab menjaga operasional jet tempur F-16 telah mencapai tingkat baru menyusul terungkapnya 45 rudal yang ditembakkan dari satu lapangan terbang hanya dalam satu malam.
Volume persenjataan yang digunakan dan kecepatan misi menunjukkan bagaimana pesawat tersebut telah menjadi pusat upaya pertahanan udara negara tersebut.
Menurut laporan terkini, telah terjadi insiden di mana, beberapa detik setelah F-16 lepas landas, pesawat tanpa awak Shahed Rusia terbang di atas landasan pacu.
Drone tersebut memaksa tim pemeliharaan melompat ke tanah sementara ledakan terjadi hanya sekitar seratus meter jauhnya.
Rutinitas yang melelahkan tersebut diperparah oleh kekurangan personel, kekurangan komponen tertentu, dan kebutuhan untuk menghadapi semakin beragamnya persenjataan Barat.
Para kru telah beroperasi di bawah siklus tekanan yang berkelanjutan, berusaha memastikan ketersediaan pesawat secara maksimal sambil menghadapi risiko langsung berupa serangan bom, pemadaman listrik, dan serangan saturasi terhadap infrastruktur penerbangan.
Untuk mendukung penggunaan intensif F-16, negara-negara mitra telah memperluas dukungan logistik, pelatihan, dan suku cadang.
Sepanjang tahun 2025, badan-badan pertahanan AS telah menyetujui paket bantuan yang ditujukan untuk mempertahankan armada, termasuk program perawatan lanjutan, pasokan komponen penting, dan pengiriman pesawat yang telah dinonaktifkan sebagai sumber suku cadang.
Meskipun risikonya semakin meningkat, F-16 telah memainkan peran penting dalam operasi udara Ukraina.
Pesawat ini telah digunakan dalam misi pertahanan udara dan intersepsi jarak jauh terhadap rudal jelajah dan drone kamikaze, serta operasi serangan presisi dengan senjata berpemandu GPS dan penanda eksternal.
Laporan terkini dari pilot Ukraina menunjukkan bahwa beberapa dari mereka telah berhasil mencegat beberapa rudal dalam satu misi, memperkuat dampak jet tempur tersebut pada keseimbangan pertahanan negara. (RNS)

