Defence

Kolombia akhirnya mengakuisisi 17 jet tempur Gripen E/F dari Swedia, singkirkan F-16 AS dan Rafale Prancis

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan Swedia, Saab, mengonfirmasi telah menandatangani kontrak senilai 3,1 miliar euro dengan pemerintah Kolombia untuk pengadaan jet tempur Gripen E/F.

Kontrak yang ditandatangani pada 15 November 2025 tersebut mencakup 17 pesawat, perangkat senjata, peralatan terkait, pelatihan, dan paket dukungan yang tersebar selama seluruh periode pengiriman.

Secara paralel, Saab dan pemerintah Kolombia menandatangani dua perjanjian ofset yang mendefinisikan kerangka kerja sama industri dan teknologi.

Tujuannya adalah untuk memberikan peran berkelanjutan kepada lembaga-lembaga Kolombia dalam mengoperasikan, memelihara, dan meningkatkan armada Gripen, lebih dari sekadar menerima pesawat yang telah selesai.

Akuisisi Gripen E/F ini juga akan membangun kembali armada jet tempur garis depan Angkatan Udara Kolombia (Fuerza Aeroespacial Colombiana/FAC).

Selama lebih dari satu dekade, FAC telah mencari penerus IAI Kfir-nya, jet tempur asal Israel yang sudah tua.

Memburuknya hubungan diplomatik antara Kolombia dengan Israel pada tahun 2024 telah mempersulit pemeliharaan armada Kfir FAC.

Gripen E/F sendiri berhasil menyingkirkan pesaingnya Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon dari Amerika Serikat dan Dassault Rafale dari Prancis.

Dari sisi teknis, varian Gripen yang dipilih Kolombia termasuk dalam generasi “seri E/F” terbaru yang dikembangkan untuk Angkatan Udara Swedia dan Brasil.

Pesawat ini ditenagai oleh mesin turbofan General Electric F414-GE-39E dengan daya dorong sekitar 98 kN, dapat mencapai kecepatan maksimum 2 Mach atau setara 2.100 km/jam.

Faktor penting dalam pemilihan juga terletak pada arsitektur sensor. Gripen E/F dilengkapi dengan radar AESA (active electronically scanned array) Raven ES-05, yang dikembangkan bersama dengan Leonardo Italia..

Radar ini menyediakan sektor pencarian sekitar 100 derajat dan meningkatkan kemampuan deteksi selama manuver.

Radar ini dipasangkan pula dengan sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) Skyward-G, yang memungkinkan deteksi pasif pesawat dan rudal tanpa emisi radar.

Sedangkan untuk persenjataannya, Gripen E/F dapat membawa rudal udara ke udara jarak jauh Meteor, berjangkauan 200 km.

Pada jarak yang lebih pendek, dapat membawa IRIS-T atau AIM-9, dan untuk serangan ke permukaan dapat mengusung rudal AGM-65 Maverick, bom berpemandu, dan rudal antikapal RBS-15.

Saat ini pengguna keluarga Gripen adalah Swedia, Afrika Selatan, Thailand, Brasil, dan segera menyusul Kolombia. Dua negara lainnya yakni Republik Ceko dan Hungaria mengoperasikan dengan cara sewa dari Swedia (RBS)

admin

View Comments

  • Setelah Brazil dan Peru, kini Kolombia, sudah sangat siap membangun interoperabilitas di kawasan Amerika Latin 👍 but the way anyway busway, mesinnya kan pakai GE F414 sama seperti mesin KF-21 'jatah' kita (berdasarkan list SIPRI) apakah performanya sama yaitu daya dorong sekitar 98 kN dan dapat mencapai kecepatan maksimum 2 Mach atau setara 2.100 km/jam? 🤔

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

47 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago