AIRSPACE REVIEW – Duka cita mendalam bagi Turkiye dan dunia penerbangan militer ketika insiden menimpa pesawat C-130EM Hercules milik Angkatan Udara Turkiye (Türk Hava Kuvvetleri) jatuh dalam penerbangan dari Bandara Internasional Ganja di Azerbaijan menuju Bandara Erkilet, Kayseri di Turkiye pada Selasa, 11 November 2025.
Pesawat jatuh di dekat perbatasan Georgia dan Azerbaijan, tepatnya di Sighnaghi, Georgia Timur, mengacu pada penemuan puing-puing pesawat di tanah.
Rekaman video memperlihatkan sayap pesawat dan badan pesawat jatuh secara terpisah, berputar-putar di udara.
Pada kedua ujung bagian sayap terlihat asap putih keluar, kemungkinan besar itu adalah pusaran ujung sayap (wingtip vortices), di mana udara bertekanan tinggi di bawah sayap mengalir ke ujung sayap dan berputar ke atas ke zona bertekanan rendah di atas sayap.
Beberapa laporan media, mengacu pada rekaman video yang beredar, menegaskan bahwa pesawat pecah di udara (broke apart in midair).
Menurut catatan penerbangan, di dalam pesawat terdapat 20 personel termasuk awak pesawat, yang kemudian dinyatakan gugur, semuanya tewas di tempat kejadian.
Kementerian Pertahanan Turkiye telah mengonfirmasi insiden tersebut dan jumlah personel yang berada di dalamnya.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan menyampaikan belasungkawa dan menyebut para korban sebagai “martir yang gugur dalam tugas”.
Flightradar24 mencatat, pesawat dengan dengan kode penerbangan HVK543 (TUAF543) tersebut terbang dengan mencapai ketinggian jelajah sekitar 24.000 kaki (7.315 meter) sebelum tiba-tiba menghilang dari radar setelah memasuki wilayah udara Georgia.
Sebelum insiden terjadi, tidak ada laporan panggilan darurat. Otoritas penerbangan Georgia mengonfirmasi bahwa kontak dengan pesawat hilang hanya beberapa menit setelah memasuki wilayah udara Georgia.
Otoritas tersebut juga menekankan bahwa pesawat tidak mengeluarkan sinyal marabahaya (distress call) sebelum peristiwa yang tidak diharapkan itu terjadi.
Pesawat C-130EM (Enhanced Model) Turkiye merupakan versi yang diperbarui, namun secara umum pesawat ini memang desain tua dan buatan tahun 1968.
Otoritas Georgia telah membentuk dan mengerahkan tim investigasi resmi untuk menemukan penyebab-penyebab insiden tersebut.
Demikian juga dengan Turkiye yang dilaporkan telah mengerahkan tim investigasi kecelakaan yang akan meninjau berbagai kemungkinan terkait insiden tersebut.
Tim akan meninjau catatan perawatan mendalam dan riwayat teknis dari pesawat tersebut untuk mencari tahu kemungkinan adanya kelelahan logam atau korosi yang tidak terdeteksi.
Tim juga akan mencari bukti kemungkinan adanya ledakan yang diakibatkan oleh misalnya, kegagalan mesin yang tidak terkontrol, atau kebakaran struktural yang serius sebelum pesawat pecah, dan lainnya.
Tim juga akan meninjau apakah pesawat melewati kondisi cuaca ekstrem, seperti turbulensi parah yang tidak terduga, atau hal lain yang dapat memberikan beban aerodinamis di luar batas desain pesawat.
Angkatan Udara Turkiye mengoperasikan sekitar 10-12 pesawat C-130E Hercules yang kemudian dimodernisasi menjadi C-130EM. Pesawat tertua varian ini diperoleh Angkatan Udara Turkiye mulai tahun 1960-an.
Selain C-130EM, Turkiye juga mengakuisisi varian awal C-130B di dekade yang sama, namun jumlahnya tidak diketahui secara rinci.
Baru-baru ini Turkiye mengakuisisi 12 pesawat C-130J Super Hercules bekas pakai Angkatan Udara Inggris (RAF). Pesawat dalam proses modernisasi sebelum dikirimkan ke Turkiye. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…