Missile

Korps Marinir Filipina resmi perkenalkan baterai rudal BrahMos pertamanya yang dibeli dari India

AIRSPACE REVIEW – Korps Marinir Filipina (PMC) secara resmi telah memperkenalkan baterai rudal berbasis pantai BrahMos yang pertama dan operasional.

Seremoni ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun berdirinya Korps tersebut, yang dilaksanakan dari di Zambales pada 7 November 2025.

Disebutkan, kehadiran sistem BrahMos akan mendukung misi pertahanan pesisir, pencegahan maritim, dan kewaspadaan wilayah negara kepulauan tersebut.

Konfigurasi baterai yang ditampilkan selama upacara, mencakup peluncur bergerak, kendaraan komando, dan komponen pendukung logistik.

Sistem rudal pertahanan pesisir ini menyediakan jangkauan tembak hingga area sekitar Scarborough Shoal, pulau karang yang diperebutkan di wilayah Laut China Selatan.

Rudal BrahMos yang dikembangkan bersama oleh India dan Rusia melalui BrahMos Aerospace Private Limited ini memiliki jangkauan sekitar 290 km (versi ekspor).

Selain untuk menyerang target kapal permukaan besar, rudal juga digunakan menyasar target strategis darat, meluncur hingga kecepatan 2,8 Mach atau setara 3.400 km/jam.

Menurut pengumuman sebelumnya, sistem ini merupakan bagian dari kontrak senilai 374,96 juta USD yang ditandatangani pada Januari 2022 untuk tiga baterai BrahMos.

Baterai pertama telah tiba Filipina pada April 2024, disusul dengan pengiriman baterai kedua pada awal 2025, dan ketiga segera menyusul.

Selain Korp Marinir Filipina, Angkatan Darat Filipina (PA) juga akan mengakuisisi sistem serupa dari BrahMos Aerospace Private Limited.

Direncanakan, PA akan memperoleh sembilan baterai rudal Brahmos, yang merupakan perluasan dari Proyek Akuisisi Sistem Rudal Antikapal Berbasis Darat (LBASMS). (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

View Comments

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

6 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

7 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

10 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

12 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

12 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago