China perlihatkan prototipe kedua J-36 dengan beberapa perubahan struktur

China perlihatkan prototipe kedua jet tempur J-36Via X

AIRSPACE REVIEW – Beberapa gambar yang menunjukkan prototipe kedua pesawat tempur berat Chengdu J-36 telah beredar di internet. Prototipe kedua ini muncul lebih dari 10 bulan setelah prototipe pertama yang gambarnya beredar pada 26 Desember 2024 lalu.

Rangka pesawat kedua terlihat mempertahankan konfigurasi inti pendahulunya, seperti permukaan kontrol yang luas di bagian belakang badan pesawat dan tiga mesin khasnya.

Meski demikian, terdapat beberapa penyempurnaan penting yang tampak dari geometri intake hingga konfigurasi roda pendaratan.

Atas munculnya foto tersebut, beberapa pengamat di media sosial China mengisyaratkan bahwa prototipe kedua ini lebih mewakili produk akhir yang sebenarnya. Sementara prototipe pertama kemungkinan besar merupakan pesawat demonstran konsep.

Secara visual, perubahan paling kentara pada badan pesawat baru ini adalah nozel mesinnya. Prototipe pertama memiliki susunan nozel seperti palung yang berorientasi pada pendekatan pembuangan campuran yang lebih siluman, mirip dengan yang digunakan Northrop YF-23 yang berkompetisi dalam program ATF (Advanced Tactical Fighter).

Prototipe kedua mengadopsi nozel bergaya F-22, yang tampaknya lebih berorientasi pada 2D-TVC (Thrust Vectoring Control).

Jika solusi akhirnya adalah TVC 2D penuh untuk ketiga mesin pesawat, kemungkinan besar mereka bersedia mengorbankan tingkat siluman tertentu demi kemampuan manuver dan kendali yang lebih baik.

Selain itu, konfigurasi intake samping tampaknya telah diubah dari yang berbentuk sisir pada prototipe pertama.

Pesawat ini malah mengadopsi DSI (Diverterless Supersonic Inlets) atau bahkan berpotensi menjadi kombinasi antara intake DSI dan sisir, seperti yang digunakan pada pesawat tempur generasi berikutnya buatan Shenyang.

Gambar prototipe kedua tidak memberikan detail yang cukup untuk melihat ‘tonjolan’ khas DSI di dalam intake, sehingga mengonfirmasi bahwa jet tersebut kini memiliki tiga DSI. Namun, sapuan ke depan pada intake jelas menunjukkan adanya perubahan geometri, tulis The Aviationist.

Sejauh ini, belum ada foto yang menunjukkan bagian atas J-36 kedua, meskipun dapat diasumsikan bahwa pesawat tersebut masih mempertahankan DSI ketiga di atas badan pesawat untuk mesin ketiga. Demikian juga belum ada konfirmasi mengenai mesin apa yang digunakan J-36.

Perubahan besar ketiga yang dapat diidentifikasi dari gambar-gambar baru adalah konfigurasi roda pendaratan utama.

Kedua roda pada roda pendaratan utama badan pesawat baru disusun secara paralel, sementara pada prototipe pertama disusun secara tandem (seperti Su-34). Modifikasi ini berpotensi memberikan lebih banyak ruang di dalam ruang senjata pesawat. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *