Pesawat pengebom B-52H terlihat terbang membawa senjata baru yang belum teridentifikasi, mirim rudal jelajah nuklir AGM-181 LRSO

B-52 terbang membawa senjata baruIan Recchio

AIRSPACE REVIEW – Sebuah pesawat pengebom B-52H Stratofortress Angkatan Udara AS (USAF) baru-baru ini tertangkap kamera saat terbang di atas Lembah Owens, California dengan membawa dua unit senjata tak dikenal di bawah sayap kanannya.

Bagian bawah pesawat tersebut dicat dengan tanda oranye klasik, identik dengan pesawat uji, meskipun detail identifikasi lainnya tidak terlihat.

Pesawat pengebom itu difoto pada 29 Oktober 2025 oleh fotografer penerbangan Ian Recchio (@lookunderocks), yang kemudian mengirimkannya ke The Aviationist untuk dianalisis.

Recchio mengatakan, pesawat difoto saat naik ke ketinggian sekitar 5.000 kaki, yang masih cukup rendah untuk difoto dengan baik.

“Kami mengambil beberapa gambar yang mengungkapkan beberapa persenjataan menarik yang terpasang pada salah satu tiang senjata,” kata dia.

Setelah diamati lebih dekat, persenjataan itu tampak memang menarik. Beberapa detail mencolok yang dapat dilihat pada kedua senjata tersebut adalah ekor berbentuk T terbalik dengan tiga permukaan, sayap lipat di bawah badan senjata, dan profil seperti baji di bagian hidung dan ekor.

Detail-detail tersebut sangat mirip dengan satu-satunya render publik AGM-181A Long-Range Standoff (LRSO), rudal jelajah nuklir siluman generasi terbaru USAF yang akan menggantikan Rudal Jelajah Peluncuran Udara (ALCM) AGM-86B.

Senjata-senjata tersebut dipasang pada titik-titik pemasangan luar Multiple Ejector Rack (MER), yang dapat menampung hingga enam senjata. MER juga digunakan oleh B-52H untuk membawa berbagai jenis persenjataan.

“Kami juga memeriksa kemungkinan kemiripan senjata yang belum teridentifikasi ini dengan AGM-154 Joint Stand-Off Weapon (JSOW), namun ada beberapa detail yang tidak cocok. Di antaranya adalah bentuk moncong, penutup pada sebagian sayap, dan permukaan ekor yang berbentuk salib,” tulis The Aviationist.

Rudal Jelajah Jarak Jauh (LRSO) AGM-181 adalah senjata jarak jauh yang mampu bertahan dan mampu memberikan efek nuklir mematikan terhadap target strategis.

Rudal ini akan menggantikan Rudal Jelajah Peluncuran Udara (ALCM) AGM-86 yang saat ini digunakan. LRSO akan diintegrasikan pada pesawat pengebom B-52 Stratofortress dan B-21 Raider.

Sistem persenjataan LRSO mampu menembus dan bertahan dari Sistem Pertahanan Udara Terpadu (IADS) canggih dari jarak jauh untuk menyerang target strategis dalam mendukung kemampuan serangan global dan fungsi inti pencegahan strategis Angkatan Udara.

LRSO merupakan prioritas bagi USAF karena AS sedang berupaya memodernisasi triad nuklirnya, dan telah ditetapkan sebagai kemampuan penting bagi B-21 Raider.

Pesawat pengebom siluman baru ini akan dilengkapi dengan tiga senjata nuklir: rudal jelajah AGM-181 LRSO dan bom B61-12 dan B61-13, yang terakhir digunakan secara eksklusif oleh Raider.

Karena senjata ini sedang diuji secara rahasia, tahun lalu Eksekutif Akuisisi Layanan Angkatan Udara saat itu, Andrew Hunter, mengatakan kepada Komite Senat untuk Angkatan Bersenjata bahwa program tersebut berjalan sesuai rencana.

“Program ini berjalan dengan baik, program ini jelas berada di jalur yang tepat untuk memenuhi jadwal dan dapat dikirim ke pengguna kapan saja,” kata Hunter saat itu. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *