Army

Waduh, jet mata-mata ARTEMIS AS terlacak terbang di atas Laut Hitam

AIRSPACE REVIEW – Sebuah pesawat intelijen Angkatan Darat AS (US Army) ARTEMIS terlacak terbang di atas Laut Hitam pada hari Minggu. Pesawat tersebut melakukan misi pengawasan untuk mendukung operasi pertahanan AS, menurut data penerbangan Flightradar24.

Data pelacakan mengungkapkan, pesawat tersebut, yang beroperasi dengan kode panggilan BRIO66, terbang mengikuti pola lintasan balap di lepas pantai Rumania dekat Constanţa sebelum menuju tenggara di atas perairan internasional.

Program ARTEMIS (Airborne Reconnaissance and Target Exploitation Multi-mission System), yang dikembangkan dan dikelola oleh Leidos, merupakan upaya US Army untuk memodernisasi kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian udara (ISR).

Dibangun berdasarkan jet bisnis Bombardier Challenger dari Kanada, pesawat ini telah dimodifikasi menjadi platform intelijen sinyal canggih yang mampu mendeteksi, mengumpulkan, dan menganalisis emisi elektronik di seluruh lingkungan operasional yang kompleks.

Sejak beroperasi pada tahun 2020, pesawat ARTEMIS telah mencatat lebih dari 10.000 jam terbang, menunjukkan keandalan yang tinggi dalam mendukung misi AS dan sekutu di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan Indo-Pasifik.

Perlu dicatat bahwa program ARTEMIS US Army berbeda dengan program Artemis NASA yang bertujuan untuk program penjelajahan luar angkasa berawak.

US Army menggambarkan ARTEMIS sebagai elemen penting dari kerangka kerja intelijen multidomain yang terus berkembang. Pesawat menawarkan kesadaran situasional dan data penargetan secara waktu nyata kepada para komandan.

Pesawat yang dilacak di atas Laut Hitam pada hari Minggu menggunakan registrasi AS N159L dan dioperasikan oleh Lasai Aviation LLC, sebuah kontraktor Angkatan Darat AS.

Pesawat tersebut mempertahankan ketinggian sekitar 35.000 kaki dan kecepatan 372 knot selama penerbangannya.

Kehadiran pesawat pengintai AS di atas Laut Hitam mencerminkan upaya berkelanjutan Washington untuk memantau perkembangan situasi keamanan di dekat sisi timur NATO. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago