AIRSPACE REVIEW – Presiden RI Prabowo Subianto menyaksikan dari Jakarta, menggunakan teknologi komunikasi, uji peluncuran torpedo dari Kapal Selam Otonomus (KSOT) buatan PT PAL Indonesia yang dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Uji coba KSOT-002 dan uji penembakan torpedo — yang diduga merupakan torpedo latih tanpa hulu ledak (Redaksi AR) — tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dari atas KRI dr. Soeharso.
Proses uji coba KSOT-002 dimulai dengan proses penurunan torpedo ringan menggunakan crane, lalu dipasang pada peluncurnya di luar lambung KSOT oleh para teknisi PT PAL dan penyelam profesional dari TNI AL.
Setelah proses pemasangan yang berlangsung sekitar 30 menit, KSOT-002 dilepas dari dermaga dan dikendalikan menggunakan sistem dari Autonomous Submarine Command Center di kendaraan yang berada di tepi dermaga.
Di bawah arahan Menhan Sjafrie, perintah tembak disampaikan dan torpedo pun meluncur dari KSOT-002.
Cuplikan rekaman video yang diunggah di akun Komando Armada II memperlihatkan, torpedo berwarna oranye meluncur dari KSOT-002 yang saat meluncurkannya berada pada posisi setengah menyelam di permukaan air.
Rekaman video kemudian berakhir tanpa memperlihatkan sasaran tembak dan hasil dari penembakan.
“Presiden mengikuti langsung proses penembakan ini melalui teknologi komunikasi. Ini merupakan peluncuran perdana KSOT dan penembakan torpedo pertama buatan anak bangsa di PT PAL,” ungkap Sjafrie Samsoeddin kepada media usai kegiatan penembakan.
Sjafrie mengaku bangga dan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara keempat di dunia yang mengembangkan kapal selam tanpa awak setelah Amerika Serikat, Rusia, dan China.
Ia menambahkan, TNI AL dan PT PAL akan terus melakukan evaluasi teknis untuk penyempurnaan KSOT agar bisa segera diproduksi massal.
“Kami terus melakukan evaluasi agar kapal ini semakin sempurna dan bermanfaat untuk pertahanan laut nasional. Ini adalah kerja keras kita semuanya. Ini 100% desain anak Indonesia,” Menhan RI menekankan.
Sjafrie mengungkapkan rasa bangganya terhadap kemampuan sumber daya manusia Indonesia dan menargetkan untuk membangun 30 unit KSOT pada tahun 2026. Semua proses produksi dilakukan oleh anak bangsa di bawah supervisi TNI AL dan PT PAL.
Uji torpedo dari KSOT juga memperkuat dasar bagi pengembangan sistem bawah laut masa depan, termasuk Underwater Unmanned Vehicle (UUV) dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV).
Tidak sekadar teknologi bawah air, teknologi otonom juga kemungkinan akan dikembangkan pada kapal atas permukaan.
Sementara itu Direktur Utama PT PAL Kaharuddin Djenod menyampaikan bahwa secara keseluruhan uji penembakan torpedo KSOT berjalan dengan baik.
Menurutnya, keberhasilan ini menjadi langkah baik untuk kemandirian teknologi maritim nasional.
Kaharuddin juga menegaskan nilai strategis dari uji ini tidak hanya diukur dari hasil teknisnya, tetapi dari proses panjang riset, rekayasa, dan kemampuan adaptasi teknologi yang semuanya dilakukan oleh engineer Merah-Putih.
Senada dengan pernyataan Menhan, Dirut PT PAL memastikan bahwa KSOT seratus persen desain anak bangsa.
“Seratus persen KSOT ini desain anak bangsa, dan produksi seluruhnya oleh PT PAL dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih dari lima puluh persen,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menilai uji coba penembakan torpedo KSOT sudah bagus.
“Artinya torpedo sudah berhasil keluar dari peluncur,” ujar Kasal.
Kasal menambahkan, torpedo ini merupakan jenis senjata fire-and-forget usai diluncurkan. “Kalau sudah dilengkapi sensor maka ia akan mencari sasarannya sendiri,” kata Muhammad Ali.
Kasal memastikan KSOT nantinya akan digunakan untuk menjaga sejumlah choke point (titik sempit) di perairan Indonesia di bawah kesatuan Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel). (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Designya harus segera dipatenkan 👍 namun TKDN-nya masih belum benar-benar seratus persen
100% dibuat di indonesia itu baru benar.. Kalo design masih ada campur tangan Diehl Jerman.. Plis bangga boleh jgn kelakuan malaysia ditiru.. Main asal klaim aja