AIRSPACE REVIEW – Ukraina secara resmi memilih Rheinmetall Lynx KF41 sebagai kendaraan tempur infanteri (IFV) utama masa depannya dan akan memulai produksi di dalam negeri berdasarkan perjanjian lisensi dari Jerman.
Sebelumnya, perwakilan Angkatan Bersenjata Ukraina telah melakukan pengujian dan evaluasi terhadap KF41 yang dikirimkan dari Hungaria pada akhir 2024.
Keputusan ini menandai titik balik bagi Ukraina, yang sebelumnya hanya menerima IFV yang didapat melalui sumbangan asing, tetapi belum memiliki satu pun model IFV yang layak untuk diproduksi massal di dalam negeri.
Rheinmetall berencana mendirikan pabrik baru di Ukraina pada akhir tahun 2025, bekerja sama dengan perusahaan pertahanan negara Ukraina, Ukroboronprom.
Perjanjian terbaru dengan Jerman ini memungkinkan Ukraina untuk memulai produksi serial IFV standar yang kompatibel dengan sistem perawatan dan logistik NATO, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pengadaan eksternal di tengah konflik yang berkelanjutan.
Awalnya, pada Oktober 2023, didirikan usaha patungan yang bernama Rheinmetall Ukrainian Defense Industry LLC, yang berfokus pada perbaikan dan perawatan kendaraan lapis baja di Ukraina barat.
Kini fase baru telah dimulai dengan memperluas kerja sama untuk memproduksi KF41 skala penuh.
Ditargetkan, pengiriman Lynx rakitan Ukraina pertama dapat dilaksanakan sebelum tahun 2027, namun ini tergantung pada pengaturan pembiayaan dan kesiapan industri.
Setelah beroperasi, fasilitas baru ini akan menandai lini manufaktur kendaraan lapis baja skala besar pertama Ukraina yang didirikan selama perang dengan Rusia masih berlangsung.
Sebagai kendaraan tempur infanteri, KF41 menampilkan turet LANCE 2.0 yang dilengkapi kanon otomatis Wotan 35 mm dan rudal antitank Spike LR2 opsional untuk pertempuran presisi jarak jauh.
Turet ini dilengkapi pula dengan penglihatan elektro optik yang distabilkan, penerima peringatan laser, dan komputer pengendali tembakan.
Perlindungan lapis baja modularnya memberikan ketahanan kendaraan terhadap amunisi 30 mm di bagian depan dan peluru senapan mesin 14,5 mm di sisi-sisinya.
Sementara lantainya berlapis baja ganda, meningkatkan kemampuan bertahan terhadap ledakan ranjau darat dan alat peledak rakitan (IED) yang setara dengan 10 kg TNT.
KF41 menampung tiga awak, terdiri dari pengemudi, penembak, dan komandan, serta dapat mengangkut hingga delapan atau sembilan prajurit bersenjata lengkap di kompartemen belakang.
Kendaraan dengan berat kisaran 45-50 ton ini ditenagai oleh mesin diesel Liebherr D9612 berdaya 1.140 ps, memungkinkan kecepatan maksimum 70 km/jam dan jangkauan operasional melebihi 500 km.
Bagi Ukraina, adopsi KF41 Lynx merupakan langkah modernisasi dari IFV seri BMP era Uni Soviet menuju generasi baru kendaraan lapis baja yang kompatibel dengan standar NATO. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…