Armed Forces

AS kerahkan kapal induk paling modernnya ke Karibia, fase baru operasi militer di belahan Barat

AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat mengerahkan kapal induk paling modernnya, USS Gerald R. Ford (CVN-78) ke belahan Barat, yakni ke Karibia dan Amerika Latin. Kapal induk dengan puluhan jet tempur ini bergerak dari penempatan semula di Laut Mediterania.

Pengerahan CVN-78 diumumkan oleh Pentagon dan merupakan salah satu pengerahan angkatan laut terbesar di kawasan tersebut dalam beberapa dekade.

Juru Bicara Departemen Perang, Sean Parnell, mengatakan keputusan ini merupakan bagian dari perintah Menteri Perang AS, Pete Hegseth, yang dikeluarkan sebagai tanggapan langsung atas arahan Presiden Donald Trump.

Tujuan dari pengerahan ini untuk membongkar organisasi kriminal transnasional (TCO) dan memerangi narkoterorisme demi membela tanah air.

Operasi ini berada di bawah komando Komando Selatan AS (SOUTHCOM), yang bertanggung jawab atas pasukan AS di Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Kehadiran USS Gerald R. Ford dan sebagian dari Grup Serang Kapal Induknya memperkuat kemampuan deteksi dan interdiksi angkatan laut AS di kawasan tersebut.

Kekuatan ini mencakup pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet, jet tempur elektronik EA-18G Growler, pesawat peringatan dini udara E-2D Hawkeye, helikopter MH-60R/S Seahawk, kapal perusak kelas Arleigh Burke, dan sebuah kapal selam serang nuklir.

Sebelumnya, AS telah mengerahkan pesawat pengebom strategis B-52H Stratofortress dan B-1B Lancer untuk melakukan misi demonstrasi di dekat pantai Venezuela. AS juga telah menempatkan armada jet tempur F-35B di Puerto Riko.

Keputusan untuk memindahkan USS Gerald R. Ford dari Mediterania ke Atlantik dan Karibia juga bertepatan dengan peningkatan signifikan jumlah pasukan dan aset Amerika di wilayah tersebut.

Washington Post mencatat, sekitar 10.000 personel militer AS telah dikerahkan ke pangkalan dan kapal-kapal antara Teluk Meksiko dan Amerika Selatan bagian utara.

Diperkirakan, dengan kedatangan CVN-78, sekitar 14% armada tempur Angkatan Laut AS (US Navy) akan beroperasi di wilayah tanggung jawab SOUTHCOM.

Kapal induk USS Gerald R. Ford merupakan simbol utama proyeksi US Navy. Kapal ini dapat melancarkan operasi udara dan laut secara bersamaan dan berfungsi sebagai pangkalan bergerak bagi operasi pasukan khusus.

Sumber US Navy mengatakan, pelayaran USS Gerald R. Ford dari Mediterania akan memakan waktu sekitar seminggu, dengan kemungkinan pemberhentian teknis di pelabuhan-pelabuhan sekutu sebelum memulai patroli.

Gugus tugas tempur ini diperkirakan akan melakukan operasi gabungan dengan angkatan laut mitra di kawasan tersebut sebagai bagian dari misi “peningkatan keamanan maritim”.

Operasi ini juga terjadi bersamaan dengan serangkaian serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga sebagai kapal penyelundup narkoba sejak bulan September.

Sembilan serangan ini telah dikonfirmasi secara resmi oleh Pentagon, di mana tujuh di antaranya di Karibia dan dua di Pasifik Timur, yang menyebabkan hancurnya beberapa kapal dan tewasnya puluhan awak kapal.

Menteri Hegseth menyatakan, misi-misi tersebut merupakan bagian dari serangan berkelanjutan untuk menghilangkan rute-rute perdagangan narkoba maritim dan melemahkan jaringan kriminal transnasional.

Dengan bobot benaman 100.000 ton dan lebih dari 75 pesawat di dalamnya, USS Gerald R. Ford merupakan puncak dari rekayasa Angkatan Laut Amerika.

Di balik layar, spekulasi berkembang bahwa pengerahan Gerald R. Ford dan pesawat tempurnya juga dapat berfungsi sebagai tekanan langsung terhadap rezim Nicolás Maduro, yang dituduh AS terlibat dalam perdagangan narkoba internasional dan telah dikenai sanksi sejak 2020.

Para analis menilai, pengerahannya kekuatan AS ke Amerika Latin bukanlah operasi antinarkotika sederhana, melainkan demonstrasi kekuatan yang jelas yang bertujuan untuk memastikan pengaruh dan stabilitas regional. (RNS)

RNS

View Comments

  • "Kehadiran USS Gerald R. Ford dan sebagian dari Grup Serang Kapal Induknya memperkuat kemampuan deteksi dan interdiksi angkatan laut AS di kawasan tersebut."

    AS sedang gelar parade militer di Karibia 👍😅

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago