AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin meminta wartawan untuk meliput uji penembakan oleh Kapal Selam Otonomus Tanpa Awak (KSOT) buatan PT PAL Indonesia pekan depan.
Hal itu, kata Sjafrie, agar pengujian penembakan untuk pertama kalinya oleh KSOT tersebut dapat disaksikan oleh masyarakat.
“Minggu depan kita akan melakukan penembakan kapal selam tanpa awak,” ujarnya kepada media di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta Pusat pada 22 Oktober 2025.
“(wartawan) yang mau ikut daftar, daftar, nanti diangkut sama pesawat Hercules,” kata purnawiran TNI AD dengan pangkat bintang empat kehormatan ini.
Uji tembak tersebut, lanjutnya, akan dilakukan di kawasan laut Surabaya yang berada di bawah wilayah Komando Armada (Koarmada) II.
Menhan menegaskan Indonesia patut berbangga dengan adanya KSOT ini karena Indonesia menjadi negara keempat yang memproduksi kapal selam tanpa awak.
“Kitalah negara yang ke-4 di dunia untuk produksi kapal selam tanpa awak yang dikembangkan nasional,” jelas Sjafrie.
Sementara itu, CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyatakan pihaknya akan membuktikan kualitas dan keandalan produk pertahanan nasional melalui produk kapal selam KSOT berbasis kecerdasan buatan (AI) tanpa awak.
Pada HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia di Monumen Nasional, Jakarta Pusat tanggal 5 Oktober lalu, KSOT dipamerkan ke publik untuk pertama kalinya, yaitu model KSOT-008.
KSOT dirancang sebagai sistem pertahanan bawah laut alternatif hingga menjadi perisai trisula Nusantara yang dilengkapi kemampuan pengawasan dan deteksi kapal musuh.
Kapal selam mini ini dioperasikan secara langsung melalui Autonomous Submarine Command Center (ASCC) dengan menggunakan direct radio frequency atau satelit yang dapat diintegrasikan dengan CIC di kapal markas, markas besar TNI, maupun pangkalan TNI AL.
Pengembangan KSOT dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan asal Jerman, Diehl Defense.
Dari spesifikasi yang terungkap melalui sumber terbuka, kapal selam ini memiliki bobot sekitar 37,28 ton, panjang 15 m, dan lebar 2,2 m.
KSOT dapat melaju dengan kecepatan 20 knot dan dapat menjangkau jarak sejauh 203 mil (326 km) atau masa beroperasi hingga 72 jam.
Seperti halnya kapal selampada umumnya, KSOT dielngkapi beragam persenjataan untuk menyerang lawan.
KSOT-008 disebut dapat dilengkapi dengan enam rudal torpedo Black Shark dan rudal Exocet. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Tabung peluncurnya di mana? KSA/KSOT tampaknya masih harus lebih disempurnakan lagi sebelum diproduksi massal