AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin belum bisa memastikan mengenai pembelian jet tempur bekas J-10B dari China dan pengadaan helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat.
Ia mengatakan, rencana pembelian jet tempur Chengdu J-10 dari Cina masih menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut dia, pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) strategis hanya dapat dilakukan dengan mengikuti regulasi yang ada, yakni peraturan presiden.
“Saya belum bisa memberikan suatu kepastian tentang alutsista strategis,” kata Sjafrie di kantor Kementerian Pertahanan, diberitakan Tempo pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Sjafrie menegaskan, sebagai pembantu presiden maka sepatutnya ia patuh dengan kewenangan dan aturan yang dibuat kepala negara.
Ia mempersilakan, jika publik ingin mengomentari ihwal rencana pembelian jet tempur J-10B tersebut. Namun, ia tetap akan mematuhi keputusan Prabowo Subianto selaku Presiden RI.
Sementara itu terkait rencana pengadaan helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat, Sjafrie mengatakan bahwa ia masih harus memastikan kebenaran informasi tersebut kepada pihak pengguna, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Saya belum tahu informasinya, nanti saya tanya sama Panglima dulu bagaimana evaluasinya,” ujar Sjafrie pada kesempatan yang sama, dikutip Antara.
Di hari yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar banyak soal pembelian helikopter tersebut.
Pihaknya menyerahkan urusan pembelian kepada Kementerian Pertahanan RI.
“Kita kan pengguna, yang penting kita menerima,” kata Agus di kantor Kementerian Pertahanan. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
“Saya belum bisa memberikan suatu kepastian tentang alutsista strategis,” kata Sjafrie di kantor Kementerian Pertahanan, diberitakan Tempo pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Kelakukan masih sama saja, kemarin beda sekarang juga beda ngomongnya, ambigu 😅
Pak jangan beli yang J10B lah,sayang uangnya.mending beli yang J10C atau nambah Rafale aja.
Pemerintah Prabowo Gibran tambah nggak jelas, Yang Rafale, KF 21, KAAN, sekarang J10 B bekas, ini semua dibiayai dari utang ataunPLN, seperti nya #1periodecukup
Kenapa harus beli barang bekas sih
Ah gak paham kalian semua.... J-10B itu cuma Drama...... kayak dulu beli A4 yg datangnya diam2, bareng sama F5.... dibilangnya F5 semua....
Skrg Ramenya J-10B tau2 yang datang J-15 atau J-20.. sudah lah diam saja kalian semua & enjoy the show.. ahahaha
Indonesia mau perang
beli pesawat
42 rafael perancis
42 kaan turkiye
j 10 cina jumlah masih tanda tanya
pesawat korea selatan jumlah belom jelas