AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Brasil mengakuisisi 11 helikopter UH-60L Black Hawk bekas dari Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) dengan kontrak senilai 230 juta USD.
Pembelian tersebut dilakukan melalui perusahaan Amerika ACE Aeronautics yang juga akan bertanggung jawab untuk mengintegrasikan sistem navigasi dan kontrol penerbangan modern.
Angkatan Udara Brasil (FAB) mengatakan pada 20 Oktober 2025, program ini untuk memperkuat kapasitas operasional FAB.
Kontrak yang diterbitkan dalam Lembaran Negara Resmi Uni, muncul menjelang pertemuan terjadwal antara Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan pada 26 Oktober di Malaysia saat KTT ASEAN.
Dalam konteks ini, Pemerintah Brasil berupaya menegosiasikan pengurangan tarif AS atas produk dalam negeri, di tengah ketegangan perdagangan yang diwarisi dari pemerintahan Trump.
Pembelian helikopter Black Hawk merupakan bagian dari program BEST (Blackhawk Exchange Sales Team), sebuah inisiatif Angkatan Darat AS yang berfokus pada penjualan helikopter rekondisi ke negara-negara mitra.
Selain 11 unit baru, kontrak ini juga mencakup modernisasi 13 heli UH-60L lain yang sudah dimiliki FAB dengan peningkatan sistem navigasi Garmin G5000H, sehingga total armada UH-60L menjadi 24 unit.
Helikopter ini digunakan dalam misi penyelamatan, transportasi pasukan, operasi logistik dan tindakan kemanusiaan, terutama di daerah terpencil di Amazon dan pesisir Brasil.
Negosiasi ini juga memperkuat kemitraan strategis antara Brasil dan Amerika Serikat di sektor pertahanan, sejalan dengan pembelian sebelumnya, seperti rudal, kendaraan lapis baja, dan sistem peperangan elektronik, dalam paket senilai 950 juta USD. Pengiriman pertama dijadwalkan akan dilakukan tahun 2028.
Kontrak tersebut diklasifikasikan sebagai non-kompetitif karena eksklusivitas ACE Aeronautics sebagai pemasok resmi oleh pemerintah AS, dan akan dilaksanakan oleh São Paulo Aeronautical Material Park, yang terhubung dengan Komando Angkatan Udara dan Kementerian Pertahanan. (RNS)

