Drone

Teruskan Gripen pada 2040, Saab kembangkan jet tempur siluman tak berawak pertama Swedia

AIRSPACE REVIEW – Saab telah menerima kontrak senilai 238 juta USD dari Badan Materiel Pertahanan Swedia (FMV) untuk memajukan studi dan pengembangan teknologi sistem tempur generasi mendatang hingga tahun 2027.

Proyek ini akan berfokus pada jet tempur siluman pertama Swedia dan serangkaian drone loyal wingman yang dirancang untuk beroperasi bersama.

Upaya ini  mendukung rencana jangka panjang untuk pesawat masa depan Angkatan Udara Swedia yang akan meneruskan peran Saab Gripen di tahun 2040-an. 

Perjanjian ini mencakup studi solusi berawak dan tak berawak, juga mencakup pengembangan teknologi dan konstruksi demonstran. 

Saab mengonfirmasi bahwa proyek tersebut melanjutkan kerja sama erat antara FMV, Angkatan Bersenjata Swedia, Badan Penelitian Pertahanan Swedia (FOI), GKN Aerospace, dan mitra industri lainnya. 

Pekerjaan dalam fase ini mencakup pengembangan konsep dan teknologi hingga kuartal ketiga tahun 2026 dan kampanye penerbangan demonstran hingga tahun 2027.

Program Koncept för Framtida Stridsflyg (KFS, yang diterjemahkan menjadi Konsep untuk Pesawat Tempur Masa Depan) akan menjadi fondasi bagi peta jalan penerbangan tempur jangka panjang Swedia. 

Program ini berawal pada tahun 2023 setelah Swedia menarik diri dari program Tempest yang dipimpin Inggris, yang kemudian berubah menjadi Program Udara Tempur Global (GCAP). 

Swedia, selanjutnya memilih untuk melakukan evaluasi independen terhadap kebutuhan masa depannya sebagai respons terhadap perubahan kondisi keamanan, keanggotaan NATO, dan peningkatan anggaran pertahanan terkait invasi Rusia ke Ukraina..

Saab saat ini tengah terlibat dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), rekayasa digital, dan sistem perangkat lunak. 

Tahap saat ini juga mencakup persiapan untuk membangun demonstran teknologi guna menguji desain badan pesawat, integrasi sensor, dan kemampuan fusi data. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

View Comments

  • "Upaya ini mendukung rencana jangka panjang untuk pesawat masa depan Angkatan Udara Swedia yang akan meneruskan peran Saab Gripen di tahun 2040-an."

    Swedia bakal lompat generasi? Apa kabar Proyek Flygsystem 2020? 🤔

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago