Industry

Hanwha Aerospace luncurkan Sistem Roket Peluncur Berkinerja Tinggi di ADEX 2025

AIRSPACE REVIEW – Hanwha Aerospace di pameran pertahanan ADEX 2025 di Seoul, Korea Selatan pekan ini meluncurkan konsep artileri roket bergerak baru, yakni Sistem Roket Peluncur Berkinerja Tinggi (HPRS).

Sistem yang pertama kali dipamerkan ini merupakan adaptasi yang lebih ringan dan lebih mudah diangkut dari keluarga Chunmoo yang dirancang untuk pertahanan pesisir dan penggunaan ekspedisi.

HPRS digambarkan sebagai varian K239 Chunmoo dengan bobot lebih ringan, dengan berat di bawah 30 ton dan dipasang pada sasis truk 6X6.

Hanwha mengatakan perubahan ini mengorbankan volume muatan demi mobilitas, yaitu satu pod rudal mengurangi massa dan memungkinkan pergerakan darat dan transportasi laut yang lebih mudah.

​​Ukuran yang lebih ringan meningkatkan kesesuaian sistem untuk operasi di jaringan jalan yang kurang berkembang dan kompatibilitasnya dengan berbagai platform angkatan laut dan pendaratan.

Hanwha mempertahankan teknologi inti penembakan dan prosedur operasi umum Chunmoo, menurut perusahaan, termasuk stabilisasi dan kemampuan pengendalian tembakan yang digunakan pada peluncur Chunmoo tanpa awak.

HPRS akan dapat menggunakan berbagai amunisi yang kompatibel dengan Chunmoo, termasuk satu pod berisi dua puluh roket tanpa pemandu 131 mm, satu pod berisi enam roket berpemandu CTG-80 239 mm, dan pada prinsipnya satu rudal balistik taktis CTM-290 600 mm dengan beragam pilihan muatan.

Materi dan analis perusahaan di pameran tersebut menekankan keunggulan logistik dan pelatihan dari serangkaian sistem yang berbagi prosedur dan rutinitas perawatan.

Inti dari konsep HPRS adalah CTM-MR, rudal balistik antikapal (ASBM) jarak menengah yang sedang dikembangkan untuk platform tersebut.

CTM-MR saat ini sedang dalam pengembangan dengan perkiraan tanggal penyelesaian pada tahun 2027. Jangkauan dilaporkan antara 50 dan 160 kilometer dan kemungkinan kesalahan melingkar diberikan sebesar 9 m.

Rudal ini menggunakan campuran propelan komposit. Hanwha menyatakan hal ini sebagai opsi balistik antikapal berbiaya rendah untuk negara-negara dengan garis pantai yang panjang.

Pengembangan HPRS dilakukan Hanwha sebagai respons terhadap kebutuhan operasional akan opsi serangan yang lebih mobile dan terjangkau.

Perusahaan memosisikan sistem ini sebagai sistem yang cocok untuk pertahanan pesisir, pasukan penyebaran cepat, dan angkatan laut yang dapat menampung platform peluncuran yang lebih kecil. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago