Defence

Flycat Venator dari AS luncurkan drone kamikaze menyerupai Lancet Rusia di AUSA 2025

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat, Venator Technologies, meluncurkan Flycat, drone kamikaze di pertemuan AUSA 2025 yang berlangsung di Washington DC.

Yang cukup menarik, desain Flycat mengadopsi sayap model X seperti drone kamikaze Rusia yang telah battle proven di Perang Rusia-Ukraina.

Flycat memadukan efek amunisi loitering dengan navigasi otomatis anti-jamming. Drone dibekali dengan GPS independen yang dapat melakukan serangan presisi tinggi ketika navigasi satelit tidak tersedia.

Dengan bobot seberat 12 kg dan berdesain kompak berukuran sekitar 135 cm x 134 cm x 80 cm, Flycat dinilai cocok untuk digunakan oleh Tim Taktis ringan.

Sebagai tenaga penggeraknya, Flycat dibekali motor listrik yang senyap. Daya tahannya 40 menit dengan jangkauan operasi 40 km, dan ketinggian terbang antara 200 dan 700 meter.

Flycat terbang dengan kecepatan jelajah antara 70 – 85 km/jam, dan kecepatan maksimumnya mencapai 120 km/jam saat menukik menuju targetnya.

Drone kamikaze ini diluncurkan dari ketapel pneumatik.Tim yang terdiri dari dua orang dapat mengatur ketapel, memprogram rute, dan meluncurkannya dalam waktu 20 menit, lalu menggunakan pelacakan rute dan target otonom amunisi untuk memburu targetnya.

Dalam misinya, Flycat dapat beroperasi sendiri ataupun bersama-sama dengan kendaraan pengintai yang bertindak sebagai penunjuk arah sekaligus pengulang komunikasi.

Inti dari desain ini adalah independensi dari navigasi satelit. Alih-alih GPS, Flycat mengandalkan modul panduan navigasi dan komunikasi cerdas yang menjaga senjata tetap pada jalurnya, melacak target secara otomatis, bahkan di tengah gangguan EW berat.

Hulu ledaknya dapat dipilih dengan daya ledak tinggi, muatan berbentuk kumulatif, atau termobarik, dengan berat antara 2,5 hingga 3,6 kg.

Perusahaan menyebutkan kehadiran Flycat untuk mengisi celah antara quadcopter FPV sekali pakai dan amunisi loitering yang lebih besar dan lebih mahal. (RBS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago