Rusia: Tank Abrams, Challenger 2, dan Leopard 2 menunjukkan kerentanan dalam perang di Ukraina.

Tank Abrams - Challenger 2 - Leopard 2Istimewa

AIRSPACE REVIEW – Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia Rusia (CAMTO/TsAMTO) dalam jurnal Pertahanan Nasional terbarunya melaporkan bahwa tank Abrams, Challenger 2, dan Leopard 2 Ukraina yang dipasok oleh negara-negara NATO telah menunjukkan kerentanannya terhadap senjata modern Rusia di medan perang Ukraina.

Dalam catatan para ahli, AS menyerahkan 31 tank Abrams kepada Angkatan Bersenjata Ukraina. Sebagian besar tank tersebut hilang, dan setidaknya lima di antaranya dirampas oleh pasukan Rusia.

Inggris memasok hingga 14 tank Challenger 2 ke Ukraina dan secara bertahap berhasil dihancurkan pasukan Rusia.

“Tank Inggris pertama dihancurkan di dekat Rabotino (Oblast Zaporizhzhia), setelah itu militer Ukraina berhenti menggunakan kendaraan lapis baja buatan Inggris selama apa yang disebut ‘serangan balasan musim gugur’ tahun 2023,” tulis para ahli.

Setelah itu, tiga tank Challenger 2 lainnya dihancurkan di sektor Kursk.

Artikel tersebut juga menyatakan bahwa rencana pengiriman tank tambahan ke Ukraina tidak terlaksana karena umpan balik negatif dari awak tank Ukraina.

Pasukan Ukraina mengeluhkan kecepatan tank yang rendah (kurang dari 60 km/jam di jalan raya), kinerja lintas negara yang buruk, dan perlindungan yang tidak memadai terhadap senjata antitank Rusia.

Pada musim semi 2023, negara-negara NATO mentransfer 54 tank Leopard 2A4 dan beberapa varian A6 ke Kyiv.

Tank pertama dihancurkan oleh peluncur granat antitank genggam di sektor Zaporizhzhia.

“Menyadari tingginya kerentanan kendaraan lapis baja Jerman, Angkatan Bersenjata Ukraina menariknya dari unit-unit garis depan, lebih memilih untuk terus menggunakan tank-tank ini sebagai titik tembak bergerak,” catat para ahli.

Secara total, menurut TSAMTO, Ukraina menerima 114 tank Leopard dengan berbagai modifikasi.

“Setidaknya 24 di antaranya dihancurkan, 14 lainnya ditinggalkan oleh awak tank Ukraina, dan beberapa dirampas oleh pasukan Rusia,” tambah penulis artikel tersebut.

Publikasi tersebut mengutip CEO Rostec, Sergey Chemezov, yang mengatakan bahwa Leopard dibuat dengan standar tinggi: komponen modern, sistem pengendalian tembakan, mesin yang bertenaga, meskipun dengan batasan suhu yang aneh.

Namun, ia menekankan bahwa Rusia tidak melihat adanya solusi desain yang inovatif pada tank tersebut.

“Artinya, kami tidak memiliki apa pun yang dapat kami tiru dari Leopard dan terapkan pada produk kami sendiri,” pungkasnya dikutip TASS. (RNS)

One Reply to “Rusia: Tank Abrams, Challenger 2, dan Leopard 2 menunjukkan kerentanan dalam perang di Ukraina.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *