AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin membenarkan Indonesia akan membeli jet tempur J-10 dari China. Hal ini dikatakan Sjafrie di Jakarta pada Rabu (15 Oktober 2025) menjawab pertanyaan Republika.
“Sebentar lagi terbang di Jakarta,” kata Sjafrie.
Sebelumnya beredar informasi bahwa Kementerian Pertahanan RI akan mengakuisisi 42 jet tempur J-10 buatan Chengdu dari China.
Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Beijing pada September lalu, salah satunya membahas sejumlah kerja sama pertahanan, termasuk pembelian pesawat tempur.
Pernyataan Sjafrie menegaskan bahwa TNI AU akan mendapat tambahan pesawat tempur tipe baru buatan China.
Ini adalah pertama kalinya bagi TNI AU untuk mengoperasikan pesawat tempur buatan Negeri Tirai Bambu di antara banyak tipe pesawat tempur yang dioperasikan dan dibeli untuk TNI AU.
Selain J-10, Indonesia telah mengakuisisi 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation, Prancis.
Pembelian pesawat tempur lainnya yang masih menunggu realisasi adalah akuisisi 24 F-15EX Eagle II buatan Boeing dari Amerika Serikat di mana Indonesia telah menandatangani MoU komitmen pembeliannya pada Agustus 2023 yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Indonesia juga belum menuntaskan pembelian 11 jet Su-35 dari Rusia yang kontraknya telah ditandatangani pada tahun 2018 lalu. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
“Sebentar lagi terbang di Jakarta,” kata Sjafrie.
Izin beri masukan pak Menhan, jika per unit J-10CE seperti yang dibeli Pakistan dan Bangladesh seharga 60 juta USD kita bisa anggarkan (alihkan saja dari 24 unit F-15EX yang baru sebatas MoU dan bernilai belasan miliar USD) sebanyak 6 miliar USD untuk pengadaan 80 unit J-10CE seharga 4.8 miliar USD, sisa 1.2 miliar USD untuk pelatihan, suku cadang dll 👍
Nah ada yg sepemikiran dengan saya..lebih baik saat ini AU perbanyak pespur mesin tunggal yg bisa diandalkan untuk patroli dan juga tempur rasa kelas berat…J10ce bisa jadi solusi atau dicampur aja dengan JF sulfur blok 3
Ancaman terbesar di Asteng adalah stabilitas LCS, maka CH4 diganti sama Anka, loh kok malah borong naga terbang, ini kan jadi jeruk mangan jeruk, bisa error rudalnya kalou musuhan😁
Ini langkah cerdas krn terbukti J10C bisa kalahkan Rafale dan harus beli jg sistem terintegrasi utk memenangkan pertempuran jarak jauh . Dan g usah beli pesawat AS rawan sanksi jg g selesai2 krn sanksi cina di rare earth jg g usah beli KAAN krn pesawat belum pernah teruji jg ingat Turki tdk pernah bikin pesawat tempur dr 3G 4G 4,5G skrg bikin siluman kan lucu ibarat anak sekolah g tau smp sma lsg kuliah