Defence

Indonesia diisukan akan membeli jet tempur J-10, Mensesneg: Hasil kunjungan Menhan ke China bersifat rahasia

AIRSPACE REVIEW – Indonesia dalam beberapa waktu belakangan disebut sedang melakukan penjajakan untuk membeli jet tempur J-10 dari China. Isu ini menjadi bahasan di grup-grup WA para pemerhati pertahanan.

Berita mengenai Indonesia sedang menjajaki pembelian J-10 dari China pernah dipublikasikan oleh Bloomberg pada awal Juni 2025.

Disebutkan bahwa Jakarta sedang mengkaji apakah pesawat yang banyak digunakan oleh Angkatan Udara Tiongkok (PLAAF) memenuhi persyaratan operasional dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem Indonesia yang ada.

Media saat itu mengutip pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto dalam sebuah diskusi publik di Jakarta.

Donny menyebut, China menawarkan jet tempur J-10 saat kunjungan pejabat TNI Angkatan Udara Indonesia ke China beberapa waktu lalu.

Namun ia menegaskan saat itu bahwa Jakarta belum mengirimkan tim untuk melakukan evaluasi teknis atau menindaklanjuti penawaran tersebut.

“Kami telah berunding dengan Tiongkok dan mereka menawarkan banyak hal kepada kami, bukan hanya J-10, tetapi juga kapal, persenjataan, dan fregat,” kata Donny dikutip Reuters.

“Kami sedang mengevaluasi J-10,” lanjutnya seraya menambahkan bahwa Jakarta sedang meninjau kompatibilitas sistem, dukungan purnajual, serta harga, seperti diberitakan Global Times.

Sementara itu, kemarin, 14 Oktober 2025, di Jakarta Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa hasil kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) RI ke China tidak akan dipublikasikan secara terbuka karena berkaitan dengan urusan pertahanan dan keamanan negara.

Prasetyo menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan wartawan saat memberikan keterangan pers di Base Ops Halim Perdanakusuma usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto pulang dari lawatan ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir.

Saat ditanya mengenai hasil pembicaraan Menhan di China dan kemungkinan adanya pesan khusus dari Beijing, Prasetyo menegaskan hal tersebut merupakan ranah teknis pertahanan.

“Khusus untuk Pak Menhan, karena itu berkaitan dengan masalah pertahanan dan keamanan, jadi enggak perlu kami sampaikan,” ujar Prasetyo kepada wartawan, dikutip Bisnis.com

Mensesneg tidak menjelaskan lebih lanjut terkait agenda maupun hasil pertemuan Menhan Sjafrie di China.

Seperti diketahui, Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke China beberapa hari sebelum Presiden Prabowo menghadiri KTT Perdamaian di Mesir.

Menhan menyambut langsung kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto di Halim Perdanakusuma dari lawatannya ke Mesir. (RNS)

RNS

View Comments

  • “Khusus untuk Pak Menhan, karena itu berkaitan dengan masalah pertahanan dan keamanan, jadi enggak perlu kami sampaikan,” ujar Prasetyo kepada wartawan, dikutip Bisnis.com

    Memang tidak perlu disampaikan toh sudah terendus duluan kan? 😅 berharap ada perubahan rencana akuisisinya biar dapat akses ke rudal PL-15 versi asli (bukan ekspor) guna imbangi rudal AIM-120C8 tetangga 👍

  • RI sudsh bener beli J 10C krn tdk ada praktek klu beli pesawat AS yt sanksi sukucadang pesawat klu tdk nurut mereka dsn senjata bisa dibikin off seperti yg dialamai Qatar . Tp RI harus beli 1 paket dr sistem pertahanan udara , pesawat AWACS , sistem radar , sistem satelite , rudal dan drone krn peperangan skrg hrs terintegrasi seperti J 10 C tembak jatuh rafale

  • Kalau memang benar 1 paket (42 pesawat Cengdu10 + Rudal PL15 + sistem pertahanan udara + Satelit + pesawat AWACS + Drone + dll)
    Pantaslah Mentri Keuangan menggelontorkan Dana sampai 9 miliar Dolar

  • Menurut saya akuisisi J 10, suatu kedunguan yang dilakukan Kemenhan &TNI AU, sudah terlalu banyak jenis/type pesawat tempur yang diakuisisi, mulai dari RAFALE, KAAN serta KF21, nggak jelaa, nanti nya biaya perawatan terlalu tinggi dan anggaran cekak, hutang sudah ribuan triliun, jangan tambah dengan PLN( pinjaman luar negeri) lagi.

    • Saya sepakat apabila yang dipilih ternyata adalah J-10B eks-PLAAF meskipun sesama generasi 4.5 masih di bawah J-10C/CE baik avionik, persenjataan maupun fitur lainnya juga radius tempurnya itu adalah sebuah kebodohan. Walau Indonesia punya macam-macam jenis jet tempurnya yang paling penting manajemen logistiknya jangan sampai kacau terutama dana yang disediakan harus mencukupi karena masing-masing jenis punya karakteristik sendiri dalam perawatannya

  • Kata nya indonesia beli J-10 yang bekas di pakai oleh Tiongkok. J-10 yang dulu tidak secanggih J-10 sekarang. Itu sebabnya Tiongkok mau revitalisasi dengan J-10 yang baru dan yang bekas ditawarkan ke indonesia. Karena Prabowo demen nya yang bekas. Biar banyak jumlah nya ga butuh kwalitas tetapi kwantitas. Indonesia luas sekali.

    • Sumber Janes yang baru saja diwartakan, dananya 3.1 miliar USD yang dibeli 42 unit J-10B senilai 1.6 miliar USD dan sisa 1.5 miliar USD untuk pengadaan kapal rudal katamaran Type 22 dan rudal anti-kapal YJ-12 (CM-302)

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago