AIRSPACE REVIEW – Pada pertemuan tahunan AUSA (Association of the United States Army) 2025 yang diselenggarakan di Pusat Konvensi Walter E. Washington pada 13-15 Oktober 2025, Sikorsky memamerkan produk barunya U-Hawk.
Dibangun berdasarkan helikopter legendaris UH-60L Black Hawk (S-70L), U-Hawk adalah platform otonom atau tak berawak.
Sistem baru ini menghilangkan bagian kokpit untuk memperluas ruang kargo internal dan dirancang untuk melakukan misi jarak jauh dengan membawa beragam muatan.
U-Hawk menyediakan ruang kargo internal 25 persen lebih luas dibandingkan desain helikopter UH-60L asli.
Para teknisi mengganti kabin pilot tradisional dengan hidung ‘clamshell’ berengsel dan rampa kargo yang dapat diturunkan, menciptakan sistem pemuatan kargo depan berukuran besar.
U-Hawk dirancang untuk membawa rudal, kendaraan kecil, kontainer modular, atau kawanan drone, dan juga dapat membawa tangki bahan bakar internal untuk jangkauan yang lebih jauh.
Sikorsky mengklaim pengembangan prototipe ini dari konsep hingga menjadi wujud nyata dalam waktu kurang dari setahun saja.
Konversi struktural dan integrasi otonom dilakukan oleh Sikorsky Innovations, tim prototipe canggih perusahaan. Penerbangan perdana U-Hawk direncanakan pada tahun 2026.
Pengembangan U-Hawk cukup hemat biaya dengan memanfaatkan kesamaan komponen dengan UH-60L. Sifatnya yang tanpa awak mengurangi biaya operasional dan perawatan.
U-Hawk dioperasikan sepenuhnya melalui kendali jarak jauh menggunakan tablet yang menjalankan sistem otonomi MATRIX rancangan Sikorsky.
Sistem MATRIX menghasilkan rencana penerbangan, mengandalkan kamera, sensor, dan algoritma internal untuk menavigasi pesawat tanpa masukan langsung dari pilot.
Dengan meniadakan semua sistem yang terkait dengan kokpit dan tempat duduk internal, U-Hawk mampu membawa kargo berukuran besar.
Drone helikopter ini masih mempertahankan kemampuan pemuatan samping UH-60L dan dapat mengangkat beban eksternal seberat 4.400 kg dengan kait kargonya.
U-Hawk dirancang untuk mendukung berbagai misi, mulai dari mengangkut hingga empat Kontainer Intermodal Modular Gabungan (JIM) hingga membawa satu pod roket HIMARS penuh atau meluncurkan beberapa drone kamikaze atau drone pengintaian kecil.
Disebutkan, U-Hawk dapat terbang secara mandiri lebih dari 1.600 mil laut atau mengudara hingga 14 jam tanpa pengisian bahan bakar.
Kelebihan lain dari sistem ini adalah dirancang untuk diintegrasikan dengan kendaraan darat nirawak (UGV).
Di AUSA 2025 Sikorsky mendemonstrasikan sebuah U-Hawk yang mengangkut sebuah UGV HDT Hunter Wolf 6×6 melalui rampa depannya. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…