AIRSPACE REVIEW – Inggris telah memulai proyek VANQUISH, drone tanker serbaguna yang berbasis di kapal induk untuk Angkatan Laut Inggris (Royal Navy).
Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan hal itu pada 3 Oktober 2025 di mana mereka telah secara resmi mengeluarkan Permintaan Informasi (RFI) untuk proyek VANQUISH ini
Proyek ini untuk mengembangkan Platform Kolaboratif Otonom Lepas Landas dan Mendarat Pendek Sayap Tetap (FW STOL ACP).
Nantinya FW STOL ACP akan dioperasikan di kapal induk kelas Queen Elizabeth (QEC) tanpa memerlukan sistem ketapel dan kait pendaratan.
Demonstrasi pertama pesawat diperkirakan akan dilakukan pada akhir 2026, dengan fleksibilitas waktu pengiriman selama 18 bulan.
Proyek ini merupakan langkah konkret pertama dalam pengembangan konsep “sayap udara hibrida” Royal Navy di masa depan.
Dalam konsep tersebut pesawat berawak dan nirawak akan beroperasi bersama sebagai bagian dari Grup Serang Kapal Induk Inggris.
Pesawat akan menjalankan berbagai misi termasuk intelijen, pengawasan, pengintaian (ISR), operasi penyerangan, dan pengisian bahan bakar udara ke udara.
Platform ini dirancang agar cukup berbiaya rendah untuk dikerahkan dalam misi berisiko tinggi dengan tingkat kerugian yang dapat diterima, tidak seperti pesawat tempur berawak tradisional.
VANQUISH bertindak sebagai pengganda kekuatan yang dapat dikorbankan, serta memperluas jangkauan dan kemampuan F-35B Lightning II dan tanpa membahayakan pilot.
Wahana ini ditenagai oleh mesin turbin jet dan mampu terbang dengan kecepatan subsonik tinggi yang berkelanjutan.
Sistem ini dilengkapi navigasi otonom dan perangkat lunak manajemen misi canggih yang memungkinkannya bekerja sama dengan pesawat berawak.
Jika demonstrasi penerbangan pertama berhasil diselesaikan pada akhir 2026, VANQUISH diperkirakan dapat mulai beroperasi pada awal 2030-an. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Dari blok barat dalam hal ini AS dan UK sama-sama akan menggunakan drone tanker serbaguna berbasis kapal induknya selain untuk fungsi ISR dan pengisian bahan bakar bagi pesawat berawak juga untuk memperpanjang jangkauan operasional sayap udara kapal induk mereka di masa depan. Sedangkan dari blok timur dalam hal ini Tiongkok mereka "berani" menggunakan drone tempur atau UCAV berbasis kapal induk untuk meningkatkan daya serang sayap udara kapal induknya di masa depan. Kedua kekuatan udara AL yang bisa dikatakan imbang dalam pertempuran laut modern abad ini 👍