Defence

Selain ke Australia, AS juga menjual M142 HIMARS ke Kanada sebanyak 26 unit

AIRSPACE REVIEW – Selain ke Australia, Departemen Luar Negeri AS juga telah menyetujui potensi Penjualan Militer Asing (FMS) Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) kepada Kanada.

Sebelumnya, Pemerintah Kanada telah mengajukan proposal pembelian 26 peluncur M142 dan paket lengkap amunisi, serta peralatan pendukung.

Pengajuan tersebut meliputi juga 132 pod M31A2 (GMLRS), 132 pod Hulu Ledak Alternatif GMLRS M30A2, 32 pod AW GMLRS Jarak Jauh M403, 32 pod Unitary GMLRS Jarak Jauh M404, dan 64 pod M57 (ATACMS).

Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan (DSCA) menyebutkan, penjualan yang diusulkan senilai 1,75 miliar USD ini, akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan kemampuan militer tetangganya Kanada.

Seperti diketahui, Kanada merupakan anggota lama NATO dan penyumbang misi militer, penjaga perdamaian dan kemanusiaan global.

Kesepakatan ini juga akan memperluas kemampuan serangan presisi jarak jauh militer Kanada, menyediakan lapisan penting pencegahan dan daya tembak respons cepat.

M142 HIMARS yang diproduksi oleh Lockheed Martin ini, mampu menembakkan berbagai amunisi berpemandu presisi. Mulai dari roket GMLRS berjangkauan 80 km hingga rudal taktis PrSM berjangkauan hingga 300 km.

Sistem M142 ini menggunakan basis truk M1140A1 berpenggerak 6X6 yang memiliki satu pod tunggal dengan enam tabung peluncur.

Penjualan kepada Kanada ini menyusul keputusan serupa beberapa hari sebelumnya yang menyetujui permintaan Australia untuk membeli 48 peluncur M142 HIMARS.

Kedua kesepakatan ini secara keseluruhan menyoroti meningkatnya permintaan di antara sekutu AS akan artileri roket jarak jauh yang canggih, terutama di tengah meningkatnya tantangan keamanan global. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago